Konser Spektakuler Katabunyi Libatkan 15 Komposer Dan Hadirkan Raja Kirik

banner 468x60

Portalika.com [SOLO] – Katabunyi Forum kembali hadir dengan tema Membaca Visi Artistik Musik Populer di Tengah Budaya Kontemporer. Sebagai sebuah agenda tahunan, kegiatan ini diselenggarakan oleh Kandhang Art Hybrid Space.

Forum ini merupakan perhelatan edisi ke-4 yang menjadi spirit untuk menumbuhkan tradisi intelektual di kalangan pengkarya musik masa kini. Acara yang digelar pada 4 – 7 Desember 2024 dilaksanakan di Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta, Jateng, Teater Besar ISI Surakarta dan Lokananta, Surakarta.

banner 300x250

Guna menyemarakkan forum yang digagas oleh Direktur Kandhang Art Hybrid Space, Joko S Gombloh mengundang 15 komposer dan 5 penulis musik terpilih dari berbagai daerah di Indonesia, menciptakan ruang untuk berbagi gagasan serta kolaborasi lintas disiplin.

Baca juga: Esahebat Gelar Konser Musik Klasik Karya Beethoven Dan Ismail Marzuki

Kegiatan ini juga melibatkan narasumber yang kompeten di bidangnya. Seperti Melati Suryodarmo yang menjadi narasumber di Forum Dramaturgi Musik. Kemudian ada Aji Wartono sebagai narasumber di Forum Produksi Musik.

Lalu ada Sri Hanuraga dan Sean Hayward (komposer asal California) sebagai narasumber Kamp Komposer. Terakhir, panitia juga melibatkan Hairus Salim sebagai narasumber Kamp Penulis Musik.

Joko menjelaskan puncak acara, Panggung Katabunyi, akan menampilkan karya terbaik peserta sekaligus menyuguhkan pertunjukan spesial dari Raja Kirik (RK), grup musik asal Yogyakarta yang dikenal dengan pendekatan artistik dan eksperimentalnya.

“Kami juga mengundang Raja Kirik sebagai komposer tamu, karena kami melihat kelompok ini memiliki keunikan,” ujar dia yang juga Etnomusikolog dari Solo ini saat konferensi pers di Paseban Cofffee, Kentingan, Jeberes, Solo, Jateng, Senin, 2 Desember 2024 sore.

Seperti diketahui kelompok musik asal Yogyakara, RK digawangi duo Yennu Ariendra dan J Mo’ong Santoso Pribadi. Mereka dua seniman radikal yang memanfaatkan tradisi budaya Jawa yang kaya sejarah perjuangannya melawan penindasan kolonial, untuk menciptakan musik yang mengejutkan, menantang dan mendidik secara seimbang.

Manajer Program, Riezki Habibullah menjawab pertanyaan awak media saat konferensi pers di Paseban Cofffee, Kentingan, Jeberes, Solo, Jateng, Senin 2 Desember 2024 sore. (Portalika.com/Iskandar)

Menurut Joko di tengah visi artistik populernya RK juga mempunyai interesme pada aspek-aspek literasi musik yang kuat. Di antaranya dengan melakukan eksperimen-eksperimen musik di luar yang populer.

Hal ini dianggap penting, sebab edukasi pada audiens terjadi karena memang musik yang dihadirkan, juga musik yang barang kali akan memiliki pesan yang sedikit lain dengan musik populer secara umum.

Kelompok RK dinilai mempunyai musik yang khas atau unik dan asyik diterima masyarakat awam. Sebenarnya, papar dia, kelompok musik semacam ini banyak seperti di antaranya Kua Etnika dari Yogyakarta, Gondronng Gunarto dari Solo yang musiknya juga unik diterima masyarakat luas.

“Raja Kirik ini beda dengan Kua Etnika, Gondrong Gunarto. Beda dengan Krakatau Band dan sebagainya. Raja Kirik dipilih karena keunikan yang spesifik sekali,” tegas Joko.

Bangkitkan Tradisi Intelektual
Sementara itu 15 komposer yang ditampilkan dipastikan setelah melalui kurasi ketat. Di antaranya soal pengalaman portofolio, karena labelnya sudah komposer bukan sekadar pemusik atau pemain musik.

Mereka di antaranya Gutami Hayu Pangestuti dari Yogyakarta, Catur Fredy Wiyogo (Surabaya), I Gusti Bagus Putra Yata (Bali), Brevin Tarigan (Medan), Asfian Nur Gusprada (Samarinda), Iqbal Lagaligo (Sulawesi Selatan), Muhammad Zain Dzaky Amas dan Rahmad Hidayat (Solo) dan sebagainya.

Dia menjelaskan rangkaian kegiatan dalam Katabunyi Forum ini menghadirkan serangkaian program yang memadukan refleksi artistik, pelatihan, dan kolaborasi kreatif. Forum ini digagas oleh Joko S Gombloh, bersama Manajer Program, Riezki Habibullah.

Katabunyi Forum dirancang untuk membangkitkan kembali tradisi intelektual para komposer besar masa lampau yang dikenal akan kemampuan mereka:

  1. Mengkristalkan isu-isu melalui karya inovatif,
  2. Mengembangkan kapasitas literasi dan konseptual,
  3. Merancang program dengan gagasan visioner,
  4. Menarasikan ide kreatif kepada publik,
  5. Berjejaring dengan ulet, dan
  6. Mempublikasikan karya secara luas.

Rangkaian Program Katabunyi Forum 2024:

  1. Forum Dramaturgi–Eksplorasi mendalam tentang pengembangan narasi musik, berlangsung di Lokananta.
  2. Forum Produksi Musik–Pendalaman teknis produksi musik populer dan kontemporer, juga digelar di Lokananta.
  3. Forum Penulis Musik–Pelatihan menulis kritik dan ulasan musik, bertempat di Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta.
  4. Kamp Komposer–Lokakarya intensif bersama 15 komposer dari seluruh Indonesia di Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta.
  5. Panggung Katabunyi–Pertunjukan spektakuler yang menghadirkan bintang tamu Rajakirik, digelar pada 7 Desember 2024 di Teater Besar Gendon Humardhani, ISI Surakarta. (Iskandar)

Komentar