Masuk Radar Balon Pimpinan Kota Solo, Rektor Unsa Mbanyu Mili Ning Ora Keli

banner 468x60

Portalika.com [SOLO] – Rektor Universitas Surakarta (Unsa), Astrid Widayanti SS, SE, MBA yang belakangan ini namanya masuk radar survei salah satu kandidat bakal calon (balon) pimpinan Kota Solo, siap bekerja sama dengan pihak lain untuk memajukan Kota Solo. Saat ini dia yang mempunyai filosofi “mbanyu mili ning ora keli” ini mengaku sudah bersilaturahmi ke beberapa partai politik terkait kemungkinan bekerja sama.

“Seiring perkembangan berita saya juga masuk bursa dan kandidat walikota dan wakil walikota, pada prinsipnya bahwa sebelum proses pemilihan umum dan kegiatan-kegiatan lain, dari dulu seorang Astrid sudah aktif berkontribusi untuk Kota Solo dari berbagai sisi. Apabila dalam perjalanannya saya bisa lebih berkontribusi dan diberikan amanah yang lebih besar dari masyarakat, insya Allah saya akan memberikan yang terbaik juga,” ujar dia menjawab pertanyaan wartawan saat buka puasa bersama dan Media Gathering Awali di Makunde Resto, Solo Safari, Jateng, Selasa 2 April 2024.

banner 300x250

Ditanya tentang keinginan menjadi AD 1 atau AD 2, dia mengaku memilih mengikuti kehendak masyarakat saja. Ada salah satu filosofi Jawa yang dia pegang yaitu ada istilah mbanyu mili ning ora keli.

Baca juga: Teguh Santosa, Mangkunegara X dan Kaesang Pimpin Urutan Teratas

“Karena kadang-kadang manusia lupa. Lupa dalam arti kita menjalani arus kehidupan kita tetap berjalan tapi tidak sadar kita mau ke mana. Sedangkan ora keli itu kan maknanya adalah prinsip. Prinsip di mana ini juga saya pegang, saya punya prinsip pengabdian, saya ingin selalu berkontribusi untuk bangsa saya melalui masyarakat di sekitar saya. Dalam hal ini termasuk masyarakat di Kota Solo. Inilah yang menjadi prinsip saya, jadi dengan peran apa pun insya Allah siap,” tegas dia.

Ditanya soal apakah dirinya mendapat lampu hijau dari Sunan Jaga Kali, Rudy Hadyatmo mantan Walikota Solo yang beberapa waktu lalu pernah ditemuinya, Astrid menjawab semuanya baik dan sudah bersilaturahmi. Jadi nanti tinggal keputusan dari masing-masing partai saja, dirinya tinggal mengikuti.

Sudah ada tawaran serius? “Sampun silaturahmi semua,” kata dia singkat. Bisa disebutkan? “Pokoknya ditunggu saja, saya saat ini posisinya masih profesional, boleh dibilang masih independen tapi dalam kondisi stanby, siap untuk siapapun yang nanti bisa menggandeng untuk membawa Solo yang lebih baik,” katanya sambil tersenyum.

Rektor Universitas Surakarta (Unsa), Astrid Widayanti SS, SE, MBA (paling kanan) memberi sambutan pada acara Buka Puasa Bersama dan Media Gathering Awali di Makunde Resto, Solo Safari, Jateng, Selasa 2 April 2024 malam. (Portalika.com/Iskandar)

Menurut Astrid pihaknya mengundang sejumlah wartawan yang dikemas dalam Media Gathering dalam rangka menyambut kegiatan Astrid Widayani Peduli (Awali) yang digelar tanggal 5-7 April 2024 akan ada kegiatan Bakdan Ning Awali di Plaza Sriwedari Solo, Jateng. Ini salah satu tradisi di Jawa di mana kalau dilihat warga selalu berkumpul bersuka cita di dalam momen ini banyak keluarga dari jauh datang ke kampung halaman.

Dia berharap bagi tema-teman yang mudik ke Solo dan sekitarnya, bisa mampir di Bakdan Ning Awali yang digelar tiga hari berturut-turut penuh dengan hiburan di mana hiburan disesuaikan dengan nuansa Ramadan. Di situ ada seni Islam, musik, tausyiyah, talk show keagamaan ada juga beberapa pertunjukan seni Jawa seperti wayang beber featuring wayang kulit, Serat Wedhatama dan sebagainya.

“Pasti akan menarik, mangga bisa rawuh sekaligus mendukung UMKM Solo, karena di sana akan ada UMKM untuk kuliner dan juga fashion dan craft,” katanya.

Menurut dia alasan menggelar event itu adalah salah satu kepedulian dengan terbentuknya Awali. Di mana Awali adalah sebuah gerakan sosial kemasyarakatan yang dibentuk karena Astrid dan kawan-kawan ingin selalu ikut melestarikan budaya dan tradisi yang ada di Solo.

Khususnya pihaknya menjadi jembatan generasi muda tidak malu untuk mengakui bahwa bangsa Indonesia mempunyai budaya lokal yang kuat yaitu budaya Jawa. Jadi dengan dinamika dan keberagaman di Kota Solo tidak serta merta semua harus modern, tapi modern yang tetap menghormati adat dan istiadat.

Ditanya produk atau tampilan yang akan ditampilkan pihaknya nanti di panggung utama akan ada gelaran seni secara terus menerus sejak sore hingga malam. Ada juga area untuk makanan, kuliner, UMKM ada fashion dan craft. Jadi semua akan difokuskan dari sisi keberagaman, sehingga tidak perlu lagi belanja ke mal, tidak perlu belanja brand-brand flexing.

“Dalam hal ini saya mengajak ke flexing lokal, jadi kita mengajak bakdan tetap melestarikan budaya dengan bangga menggunakan produk dalam negeri. Jumlah stan, di stan makanan ada belasan, di craft kita kerja sama dengan Jawara UMKM dan Solo Art Market,” papar Astrid.

Dia menjelaskan Awali sebelumnya adalah merepresentasikan kegitan-kegiatan yang sudah Astrid jalankan secara pribadi. Selama ini kalau di luar pendidikan ada di kepariwisataan, budaya, digitalisasi dan UMKM.

Jadi ada lima sisi yang dia jalankan kontinyu. Lalu pihaknya membuat Awali ini sebagai wadah gerakan sosial kemasyarakatan yang mengajak berbagai kalangan untuk ikut peduli, ikut berbagi kebaikan dan kemajuan bersama. (Iskandar)

Komentar