Najwa Sayyidina Kunjungi Pasar Nglano: Pembaruan dan Kebangkitan Ekonomi di Karanganyar

banner 468x60

Portalika.com [KARANGANYAR] –  Najwa Sayyidina baru-baru ini mengunjungi Pasar Nglano, pasar tradisional yang terletak di Nglano Wetan, Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Pasar Nglano berada di bawah naungan Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja Kabupaten Karanganyar, dan menjadi salah satu pasar yang berkembang pesat di wilayah ini.

Sebagai bagian dari upaya mendukung operasional dan pemeliharaan fasilitas, Pasar Nglano menerapkan sistem retribusi yang dikumpulkan setiap hari dan langsung disetorkan ke Bank Jateng. Retribusi adalah biaya yang dikenakan kepada pedagang untuk penggunaan sarana dan prasarana yang disediakan oleh pemerintah. Target setoran retribusi bervariasi sesuai kondisi pasar; pada hari pasar ramai, target mencapai sekitar Rp210.000 hingga Rp215.000, sementara pada hari sepi berkisar antara Rp190.000 hingga Rp200.000. Tahun lalu, target retribusi pasar tercatat mencapai 70%, dan tahun ini meningkat menjadi 105%.

banner 300x250

Baca juga : Sistem Retribusi Pasar Nglano Tasikmadu: Kombinasi E-Retribusi dan Manual untuk Efisiensi Pengelolaan

Kelebihan retribusi yang dikumpulkan dapat digunakan untuk menutupi kekurangan pada hari-hari berikutnya. Pasar Nglano dihuni oleh sekitar 400 pedagang, banyak di antaranya memiliki lebih dari satu lapak. Pemerintah menyediakan kios secara gratis, tetapi ada ketidakjelasan mengenai kewajiban retribusi bagi pedagang yang menyewa kios dari pemiliknya.

Retribusi yang dikumpulkan di Pasar Nglano merupakan bagian dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang penting untuk pengembangan dan pemeliharaan fasilitas pasar. Proses pemungutan retribusi dilaksanakan melalui dua sistem, yaitu E-Retribusi dan Retribusi Manual.

  1. E-Retribusi (Electronic Retribution)
    Sistem e-retribusi memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi proses pembayaran. Transaksi dilakukan secara online menggunakan perangkat Mobile-POS (Mpos), memudahkan petugas pemungut untuk berkeliling pasar. Biaya yang dikenakan untuk satu los per hari melalui sistem ini adalah Rp4.700. Kelebihan dari sistem ini adalah kecepatan dan transparansi dalam pembayaran, dengan saldo yang langsung disetorkan ke Bank Jateng.
  2. Retribusi Manual
    Meski teknologi telah diterapkan, sistem retribusi manual masih berlaku dan melibatkan interaksi langsung antara petugas dan pedagang. Pembayaran dilakukan secara manual menggunakan karcis dengan biaya sebesar Rp1.250 per los per hari. Petugas kemudian menghitung total pendapatan harian dan membuat laporan untuk diproses lebih lanjut.

Dengan sistem terintegrasi antara retribusi manual dan elektronik, Pasar Nglano diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karanganyar dan memberikan manfaat lebih bagi pedagang serta masyarakat sekitar.

Penulis : Najwa Sayyidina

Editor : Tri Wahyudi

Komentar