Pasar Wisata Tawangmangu Tetap Gunakan Retribusi Manual di Era Elektronik

Pedagang Lansia Juga Menjadi Tantangan Dalam Implementasi E-Retribusi

banner 468x60

Portalika.com [KARANGANYAR] –12 Desember 2024 Pasar Wisata Tawangmangu, yang dikelola oleh Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Ketenagakerjaan (DISDAGPERINAKER) Kabupaten Karanganyar, memutuskan untuk kembali menerapkan sistem retribusi manual setelah percobaan penggunaan E-Retribusi mengalami kendala. Pasar yang beroperasi selama 24 jam ini dikenal sebagai pusat komoditi segar, makanan tradisional, serta kerajinan tangan, menjadikannya salah satu pasar wisata yang diperhitungkan di wilayah tersebut.

Retribusi Pasar telah menjadi sumber pendapatan daerah, di mana pedagang diharuskan membayar untuk penggunaan fasilitas yang disediakan. Meskipun adanya inisiatif untuk mengadopsi E-Retribusi yang menawarkan sistem pembayaran lebih efisien dan transparan, kenyataan di lapangan berbeda. Koordinator Pasar Tawangmangu, Sularno, mengungkapkan bahwa sebagian besar pedagang di pasar tersebut adalah lansia yang kesulitan menyesuaikan diri dengan teknologi baru. Dalam pernyataannya, Sularno menyebut, “Kami sempat pakai E-Retribusi, tapi tidak berkelanjutan. Pedagang lansia merasa kesulitan sehingga tetap bayar tunai.”

banner 300x250

 

Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Ketenagakerjaan, dalam pernyataan sebelumnya, menegaskan pentingnya elektronifikasi dalam sektor retribusi untuk meningkatkan akuntabilitas dan mengurangi kebocoran dana. Meski begitu, tantangan seperti ini menunjukkan bahwa implementasi teknologi tak selalu mulus, terutama ketika menyangkut kelompok masyarakat yang mungkin kurang familiar dengan perkembangan digital.

Pasar Wisata Tawangmangu, yang dikelola oleh Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Ketenagakerjaan (DISDAGPERINAKER) Kabupaten Karanganyar

Baca juga : Mahasiswa Unisri Tingkatkan Keterampilan Dengan Magang Di Bank BTN Syariah Kantor Cabang Solo

Penerapan E-Retribusi diharapkan dapat diperluas ke seluruh pasar di Kabupaten Karanganyar. Namun, upaya lebih lanjut diperlukan untuk memastikan bahwa semua pedagang, termasuk kelompok usia lanjut, mampu beradaptasi dengan sistem baru ini. Beberapa pasar di daerah lain, seperti Pasar Nglano Tasikmadu, telah berhasil mengadopsi E-Retribusi, memberikan harapan bagi masa depan digitalisasi retribusi pasar di wilayah Karanganyar.

Dengan bertahannya sistem manual saat ini, diharapkan akan ada strategi yang lebih inklusif agar semua pihak dapat merasakan manfaat dari sistem E-Retribusi, tanpa meninggalkan pedagang yang kesulitan bertransaksi secara elektronik.

[Survei Pasar oleh Usamah Al Mujaddid dengan Dosen Pembimbing Lapangan Naili Amalia S.E, M.M]

Editor : Triwahyudi

Komentar