Portalika.com [SOLO] – Guna mendongkrak prestasi para atlet disabilitas, pemerintah membangun tempat pusat latihan para atlet disabilitas dengan dana senilai Rp400 miliar di Kelurahan Delingan, Kecamatan dan Kabupaten Karanganyar, Jateng.
Kawasan seluas 10 hektare yang dibangun bertahap ini juga akan dimanfaatkan sebagai Paralympic Training Center (PTC) bagi para atlet disabilitas yang disiapkan berlaga di Paralympiade Paris, Prancis mendatang.
“Nilai pembangunan tahap pertama tahun ini dari PT Nindya Karya sekitar Rp400 miliar. Diperkirakan Oktober sampai Desember sudah finishing karena dikerjakan 24 jam siang-malam,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Pusat, Rima Ferdianto dalam konferensi pers di Kantor NPC Jebres, Solo, Jateng, Kamis, 15 Februari 2024.
Baca juga: Rusun Penyandang Disabilitas Di Kota Solo Siap Dihuni
Pengerjaan proyek ini dilakukan oleh yang berwenang yaitu Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dalam hal ini PUPR sudah menunjuk melelangkan konsultan perencana, konsultan konstruksi maupun penyedia jasa konstruksi.
Menurut dia pemenang penyedia jasa konstruksi proyek ini adalah PT Nindya Karya. PT ini mendapat kepercayaan dari PUPR untuk membangun fasilitas training center.
Guna membangun pusat latihan yang representatif, ujar dia, pelaksana telah melakukan studi banding ke Paralympic Training Center di Korea.
Diharapkan mereka sudah benar-benar memahami apa yang dibutuhkan atlet difabel, ruang apa yang diperlukan, fasilitas ramah disabilitas apa yang diperlukan, sudah ditangkap PT Nindya Karya. Dengan demikian mereka juga diharapkan akan menerapkan kawasan ramah disabilitas yang ada di Korea diterapkan di Indonesia.
Ditanya apa saja fasilitas utama yang dibangun, Rima mengungkapkan fasilitas utama lapangan atletik dan cerebral palsy (CP) football. Kemudian ada tujuh cabang olahraga (cabor) di gedung olahraga (GOR) indoor.
“Nanti ada dua GOR. Yang akan dibangun GOR 1 kemudian asrama seharusnya tiga bangunan asrama. Tahap pertama akan dibangun dua bangunan asrama sehingga bisa menampung 300 atlet maupun pelatih,” ujar dia.
Rima mengatakan saat ini proyek di Delingan sedang dalam land clearing atau pematangan lahan. Setelah itu nanti mengerjakan struktur disusul ada beberapa tahapan yang nanti ada fasilitas atletik, GOR, asrama yang akan dibangun.
Diperkirakan proyek ini akan selesai bulan Oktober atau Desember. Jadi sekarang masih tahap pematangan lahan.
Lebih lanjut Rima mengutarakan atlet pelatnas yang disiapkan untuk turun pada 10 cabor itu ada sekitar 50 orang.
Untuk itu pihaknya menargetkan yang lolos 27 orang. Sedangkan pada Paralimpiade Tokyo lalu terdapat 23 yang lolos dari 7 cabor yang diikuti.
Sedangkan 10 cabor yang diikuti para yakni atletik, blind judo, para bulutangkis, para cycling, para renang, para tenis meja, para panahan, para menembak, boccia dan para angkat berat.
Di bagian lain Ketua Umum NPC Indonesia Seny Marbun menambahkan pembangunan training camp ini dilakukan berkat perhatian pemerintah di masa pemerintahan Presiden Jokowi. Karena itu pada Pilpres tahun 2024 pihaknya mendukung paslon 02 pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Pak Jokowi sedemikian hebatnya perhatian dia kepada difabel dengan membangun training camp 10 hektare dan ini luar biasa. Sekali lagi terima kasih. Di ujung pemerintahan Pak Jokowi, beliau memberi apresiasi luar biasa kepada para olahragawan difabel dan mudah-mudahan Tuhan membalas kebaikan Pak Presiden,” ujar Senny.
Dia menambahkan pada Paralimpiade Paris 2024 mendatang pihaknya meminta doa kepada masyarakat Indonesia agar mendapat setidaknya dua medali emas seperti Paralimpiade di Jepang lalu.
“Dapat dua emas aja udah bagus. Tapi kalau mendapat medali emas lebih dari dua keping tentu Alhamdulillah,” kata dia. (Iskandar)
Komentar