Pada era tahun 2025 saat ini timbul pergeseran menuju kepada pembelajaran berbasis ketrampilan di dunia Pendidikan. Hal ini terjadi karena fenomena yang sudah lama dipahami bagi orang tua siswa, yang menganggap bahwa SMK merupakan salah satu sarana sekolah yang mempersiapkan anak bagi yang tidak mampu untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan ke Perguruan Tinggi.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dianggap sebagai sekolah bagi siswa yang setelah lulus ingin langsung bekerja. Sehingga fenomena ‘Bedol desa’ dikalangan siswa SMP yang sudah lulus menjadi target tujuan bagi siswa yang kurang mampu untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
Padahal sebenarnya anggapan itu kurang tepat, hal ini dikarenakan anak yang sekolah di SMK juga bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Begitu juga sebaliknya, anggapan bersekolah di SMA hanya diperuntukkan bagi siswa yang mempunyai bwaya untuk melanjutkan di Perguruan Tinggi sudah bukan menjadi rahasia umum lagi.
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menunjukkan bahwa lulusan SMK lebih cepat diterima kerja dibandingkan lulusan SMA. Bahkan lulusan SMK hanya membutuhkan sekitar waktu 0 – 2 bulan untuk mendapatkan pekerjaan.
Salah satu faktornya adalah pada pembelajaran Kurikulum di SMK sudah dipersiapkan dengan kurikulum pembelajaran keterampilan yang mempersiapkan siswa untuk siap bekerja sesuai dengan jurusannya. Karena faktor ini fenomena “Bedol Desa” membuat SMA banyak ditinggalkan bagi siswa kurang mampu.
Untuk mengatasi fenomena tersebut, Mendikdasmen pada tahun 2024 berupaya untuk merubah pembelajaran di SMA menjadi pembelajaran berbasis Kurikulum. Hal ini dilakukan mempunyai tujuan supaya siswa yang telah lulus SMA tidak kalah dengan siswa SMK yang sanggup bersaing didunia kerja apabila tidak mampu melanjutkan ke bangku kuliah.
Hambatan Pembelajaran
Tapi ternyata ada beberapa hambatan apabila pembelajaran berbasis keterampilan ini diimplementasikan di SMA, meskipun secara teori beberapa sudah diterapkan ternyata keterampilan ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk penyesuaian kurikulum, pelatihan guru dan penilaian keterampilan yang lebih kompleks.
Selain sarana dan prasarana beserta kurikulum, peran SDM termasuk Guru pengajar juga sangat penting untuk mengimplementasikan program ini supaya bisa berjalan dengan baik.
Dunia kerja yang terus berubah memerlukan keterampilan baru, seperti pemikiran kritis, kreativitas, kolaborasi, dan literasi digital. Sistem pendidikan di berbagai negara mulai merespon dengan memperkenalkan kurikulum yang lebih fokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21.
Data statistik yang menunjukkan jumlah pengangguran lulusan SMA jauh lebih besar daripada lulusan SMK, mau tidak mau harus membuat pemangku kebijakan berpikir keras supaya lulusan SMA tak kalah jauh dengan lulusan SMK.
Dengan Pembelajaran Berbasis Ketrampilan yang diterapkan di Sekolahan akan membuat siswa akan mendapatkan bekal yang cukup untuk mengarungi dunia kerja setelah lulus dari sekolah menengah nantinya.
Kelebihan diterapkannya pembelajaran berbasis keterampilan digunakan di berbagai bidang dan mata pelajaran karena sifatnya yang fleksibel dan terbukti bermanfaat bagi kecakapan pelajar di tempat kerja mana pun. Memanfaatkan pendekatan pembelajaran berbasis keterampilan secara sukses akan menghasilkan pertumbuhan pribadi dan profesional, sehingga tujuan yang telah lama diidam-idamkan dapat tercapai.
Mengembangkan keterampilan ini berarti meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan kepuasan kerja, dan meningkatkan kemampuan beradaptasi.
Menurut saya dengan diterapkannya pembelajaran Berbasis Ketrampilan, maka diharapkan siswa dapat berupaya membangun landasan kompetensi yang kuat dengan tujuan untuk lebih membangun dan mengembangkan praktik, sementara pendidikan berbasis pengetahuan bertujuan untuk memperdalam wawasan tertentu dan lebih jauh mengembangkan perspektif seseorang.
Dan hal yang paling penting adalah bagi lulusan SMA tidak kalah jauh bersaing dengan lulusan SMK, sehingga stigma sekolah SMA belum siap untuk bersaing kerja didunia kerja bisa diminimalisir. Hal ini terlihat bahwa formasi SMA/SMK masih dibuka pada formasi pembukaan formasi CPNS pada tahun 2024. Dan tentunya prosentase tingkat pengangguran pada lulusan SMA bisa turun dan masa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan bisa lebih cepat. ()
*) Dosen prodi PGSD Unisri Surakarta
Komentar