Perwakilan 6 Negara Asing Teken Deklarasi Kartasura, Destinasi Wisata Kuliner Bebek

banner 468x60

Portalika.com [SUKOHARJO] – Gelaran Festival Internasional Bebek Kartasura (FIBK) yang digelar bersamaan dengan peresmian car free day (CFD) Kartasura, Sukoharjo, Jateng, disertai penandatanganan deklarasi Kartasura sebagai destinasi wisata kuliner bebek di Indonesia oleh perwakilan enam negara asing.

Mereka datang ke Kartasura untuk mengikuti prosesi acara yang digelar bertepatan dengan peringatan hari jadi ke-343 Kartasura itu. “Warga asing yang ikut hadir pada acara ini datang dari Bangladesh, Thailand, Vietnam, Filipina, Myanmar dan Malaysia. Mereka datang di Sukoharjo berkumpul ikut menyemarakkan festival dan peresmian CFD,” kata Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dalam sambutan peresmian CFD dan FIBK di Kartasura, Minggu (17/9/2023).

banner 300x250

Menurut dia acara yang digelar pagi itu disertai dengan pembagian 3.000 nasi kotak lauk daging bebek gratis. Karena itu tak heran ribuan warga Kartasura dan sekitarnya menyemut di kawasan CFD sepanjang 1,3 kilometer dari pertigaan gapura eks Keraton Kartasura atau dekat SMK Pelayaran ke timur sampai perempatan dekat show room Mulyo Motor, Kelurahan Ngadirejo tersebut.

Baca juga: Meriahnya Festival Internasional Bebek Kartasura 

Dia menjelaskan gelaran FIBK di Kartasura yang merupakan kota kecamatan di ujung paling utara Sukoharjo ini sudah tepat. Sebab Kartasura dinilai terkenal dengan kuliner bebeknya yang lezat. Kondisi itu diharapkan bisa menjadi sarana mendongkrak Kartasura moncer ke kancah internasional.

“Di Kartasura ada rumah makan bebek Pak Ndut, Pak Slamet, Pak Cipto dan warung-warung lainnya semoga bisa terangkat semua. Ini bebeknya juga halal tak usah diragukan,” ujar Etik.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani (tiga dari kiri) berfoto bersama dengan para perwakilan negara asing yang menghadiri peresmian CFD dan FIBK di Kartasura, Sukoharjo, Jateng, Minggu (17/9/2023). (Portalika.com/Iskandar)

Dia berharap event ini bisa dipublikasikan ke media sosial bahwa Sukoharjo mempunyai kuliner selain nasi liwet, thengkleng, gempol pleret ada bebek yang sangat istimewa dari Kecamatan Kartasura.

Karena itu warga Sukoharjo khususnya Kartasura, ujar dia, harus bangga dengan produk asli dari daerah sendiri. Dia mengimbau warganya mau membeli barang dari Sukoharjo dan tidak membeli dari luar Sukoharjo.

Sedangkan salah seorang warga asing perwakilan Bangladesh, Mahmudulhassan Faruky mengaku senang bisa menghadiri acara FIBK. “Saya berterima kasih kepada seluruh orang Indonesia. Saya juga suka bebek goreng karena enak sekali,” ungkap dia yang sebelumnya telah mencicipi.

Menurut dia yang saat ini menjadi mahasiswa S3 pendidikan Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Bangladesh masakan bebek sering kali dimasak dengan kuah. Namun masakan bebek yang harga per ekor di negaranya dinilai lebih mahal dibanding harga ayam ini juga lezat.

Selanjutnya, perwakilan asal Patani, Thailand Selatan, Afnan Nikrubee juga mengucapkan terima kasih kepada warga Kartasura yang telah menerimanya. Dia mengungkapkan masakan bebek goreng di negaranya juga ada.

“Di Thailand juga ada bebek yang dibakar dan dimasak manis. Hal ini kan juga sama dengan di Jateng yang dimasak manis,” kata dia.

Di sisi lain gelaran FIBK ditandai dengan pendeklarasian Kartasura menjadi destinasi wisata kuliner bebek di Indonesia. Pendeklarasian dilakukan dengan penandatanganan semacam piagam oleh bupati, sejumlah pengusaha rumah makan bebek, Ketua MUI Sukoharjo Abdullah Faisal, Ketua OJK Solo Eko Yunianto, para perwakilan dari manca negara serta tokoh masyarakat lainnya.

Di sisi lain Etik juga berjanji akan membantu mempromosikan kuliner bebek di Kartasura. Untuk itu mereka yang mempunyai izin atau sertifikasi halal akan dibantu Disdagkop Sukoharjo. (Iskandar)

Komentar