Presiden Undang Pengusaha Asing Ikut Bangun Infrastruktur Di Indonesia

banner 468x60

Portalika.com [JAKARTA] – Presiden Prabowo Subianto mengundang perusahaan konstruksi asing dan investor dari luar negeri untuk ikut membangun infrastruktur di Indonesia.

Prabowo menyatakan pembangunan infrastruktur masih akan menjadi prioritas kerja pemerintahannya dalam lima tahun ke depan.

banner 300x250

“Kondisi geografis Indonesia yang luas dan beragam membuat banyak komunitas terisolasi, dan untuk menjembatani itu, kami mencanangkan program yang ambisius bermitra dengan sektor swasta,” kata Presiden saat berbicara melalui konferensi video dari kediamannya di Hambalang, Jawa Barat, Kamis, 13 Februari 2025 dalam acara puncak World Governments Summit di Dubai, Uni Emirat Arab dikutip dari Antara.

Baca juga: Efisiensi, Kemen-PANRB Lakukan Penyesuaian Pola Kerja Gunakan Flexible Working Arrangement

“Saya pun membuka sektor infrastruktur untuk sektor swasta, dan mengundang perusahaan-perusahaan swasta dari luar negeri, dan pasar dalam negeri,” kata Prabowo.

Prabowo kemudian menyebut proyek-proyek pembangunan itu di antaranya sektor infrastruktur penting seperti jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, jalur-jalur distribusi energi, dan jaringan digital yang akan menghubungkan seluruh rakyat Indonesia di mana pun mereka berada.

Presiden yakin konektivitas itu tidak hanya sebatas menghubungkan orang, tetapi juga memicu tumbuhnya perekonomian masyarakat.

“Konektivitas digital ini menjadi perhatian khusus juga, karena di dunia yang serba terhubung, [jaringan komunikasi] bukan lagi kemewahan, melainkan sebuah kebutuhan. Oleh karena itu, kami pun mengalokasikan 6GHz spektrum WiFi untuk layanan publik,” kata Presiden.

Presiden lalu menyatakan pemerintah menambah kapasitas Internet sampai dua kali lipat sehingga anak-anak muda di daerah terpencil memiliki akses yang sama untuk berusaha sebagaimana mereka yang berada di ibu kota.

“Langkah ini pun memastikan setiap orang di Indonesia dari daerah-daerah yang paling pelosok sampai di jantung ibu kota Jakarta memiliki kesempatan yang sama mengakses ruang ekonomi digital untuk belajar, berinovasi, dan sejahtera,” sambung Presiden.

World Governments Summit adalah konferensi tingkat tinggi yang rutin digelar setiap tahun oleh Uni Emirat Arab di Dubai. Dalam forum itu, pemimpin dari berbagai negara berkumpul bersama lembaga-lembaga dunia seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), para ahli dari berbagai sektor, organisasi masyarakat sipil, industri, dan sektor swasta.

Forum itu pertama digelar pada 2013 di Dubai, sedangkan tahun ini, delegasi Indonesia di Dubai dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Hemat Rp327 Triliun
Presiden Prabowo Subianto mengungkap strateginya menghemat anggaran kepada negara-negara peserta World Governments Summit di Dubai, Uni Emirat Arab. Dalam pidatonya, Presiden menyebut pemerintahan yang dia pimpin berhasil menghemat Rp327 triliun atau sekitar 20 dolar AS, yang setara dengan 10 persen dari anggaran tahunan.

“Dana yang berhasil dihemat ini, semula digunakan untuk membeayai program tanpa strategi yang jelas. Sekarang, uang itu akan digunakan untuk membeayai lebih dari 20 program strategis bernilai miliaran dolar yang akan mengubah negara ini,” kata Prabowo.

Program-program yang disinggung Prabowo itu antara lain investasi untuk hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, dan mineral penting lainnya, kemudian pengembangan industri petrokimia yang substansial, dan pembangunan pusat data berbasis kecerdasan buatan (AI).

Presiden yakin investasi-investasi itu dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan serta taraf hidup masyarakat.

Presiden menambahkan, anggaran yang berhasil dihemat itu juga bakal disalurkan untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan Indonesia. Prabowo menargetkan Indonesia sebagai negara pengekspor pangan dalam beberapa tahun ke depan.

“Bersama dengan inisiatif untuk meningkatkan produksi protein, mendukung aquaculture [budidaya berbasis air] dan mengembangkan proyek energi bersih dan terbarukan, dan memanfaatkan sumber daya mineral dan terbarukan kami yang melimpah,” kata Presiden menyebut program-program pemerintah yang akan menerima suntikan dana dari hasil penghematan APBN.

Oleh karena itu, Prabowo yakin kebijakan penghematan anggaran yang ditetapkan dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja APBN dan APBD 2025 dapat bermanfaat untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat. (*)
Penulis: Genta Tenri Mawangi
Editor: Triantotus

Komentar