Rakyat Lebih Senang Dan Sehat Tinggal Di Rusun Daripada Di Kolong Jembatan

banner 468x60

Portalika.com [KOTA BANDUNG] – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan rakyat miskin dan kurang mampu yang mendapat bantuan pemerintah untuk tinggal di rumah susun (Rusun) lebih senang dan bahagia ketimbang harus tinggal di kolong jembatan.

Selain fasilitasnya lengkap dan memadai, kehidupan dan kesejahteraan rakyat juga lebih terjamin dan diharapkan anak-anak dan orang tua juga hidup lebih sehat.

banner 300x250

“Saya sekitar dua minggu lalu datang ke kolong jembatan Prof Mochtar Kusumaatmadja di Kota Bandung dan lokasinya tak teratur dan banyak sampah dimana-mana dan sekarang banyak perubahan berkat penataan kawasan dan relokasi warga ke Rusun Rancaekek kini sudah banyak perubahan dan lingkungannya lebih sehat. Jadi rakyat lebih senang, bahagia, lebih sehat,” ujar Menteri PKP, Maruarar Sirait saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu, 18 Desember 2024.

Baca juga: Kementerian PKP Siapkan Rumah Singgah Untuk Korban Kebakaran Kebon Kosong

Pada kunjungan kerjanya tersebut, Menteri PKP datang bersama Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Barat langsung menuju kolong flyover jembatan Prof Mochtar Kusumaatmadja di Kota Bandung.

Dirinya langsung menuju TPS 3R Tamansari yang berada tepat dibawah fly over jembatan Prof Mochtar Kusumaatmadja di Kota Bandung.
Dirinya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah daerah setempat dan masyarakat yang ikut bergotong royong membersihkan sampah dan bersedia direlokasi ke Rusun Rancaekek ketimbang harus tinggal di rumah yang tidak layak huni di bawah jembatan.

Portalika.com/Ristyan

Para Menteri yang hadir juga bersama-sama memberikan kunci unit rumah deret secara simbolis kepada 5 warga serta menorehkan cat untuk melukis mural di tiang fly over jembatan tersebut.

“Adanya TPS 3R ini membuat lingkungan kan jadi lebih bersih sampah-sampah udah nggak ada lagi dan lingkungan sehat. Kemarin sampahnya kan, wah bau busuk ya dan banyak menumpuk,” tandasnya.

Ke depan, Menteri PKP juga meminta agar penataan kawasan tidak hanya fokus di rumah-rumah warga bawah jembatan tapi juga bawah tol dan pinggir jalan serta sungai. Dengan demikian, kota-kota di Indonesia bisa terbebas dari rumah kumuh dan tentunya ini sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto sebagai wujud nyata negara hadir untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

Menurutnya, semangat gotong royong menata kawasan dan membangun rumah untuk rakyat kini telah berjalan di lapangan dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Dalam waktu dekat, sejumlah program perumahan dan kawasan permukiman juga akan dilaksanakan oleh PT Astra di sejumlah wilayah. Selain itu, pemerintah daerah dan pengusaha setempat seperti di Beurau juga siap perumahan untuk rakyat.

“Jadi ayo kita sama-sama bersatu membereskan kawasan kumuh tidak hanya di bawah jembatan tapi juga di bawah tol, dipinggiran jalan. Yang kasihan kalau rakyat dibiarkan tinggal di rumah kumuh dan ini tugas pemerintah tidak hanya pusat tapi juga pemerintah daerah dengan kolaborasi program. Jadi kalau kita gotong-royong,  pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kota, sama para pengusaha bisa kok kita tata lingkungan jadi lebih rapi dan layak,” katanya. (Triantotus)

Komentar