Portalika.com [SOLO] – Melalui Program Pengabdian Masyarakat (PKM) dosen ISI Surakarta menggelar program pendampingan pendaftaran merek dagang dan desain industri bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Dimana, Range de Culture (RDC) yang merupakan UMKM hasil inisiatif dari alumni Prodi Desain Komunikasi Visual FSRD ISI Surakarta yang menjadi bagian dari UMKM yang dibina oleh Inkubator Bisnis ISI Surakarta.
Jalu Anggita Putra pemilik jenama RDC yang juga alumni DKV ISI Surakarta ini sudah lama merintis usaha di bidang sepatu yang berdomisili di Sleman, Yogyakarta.
Baca juga: Angkat Anarkisme Suporter Sepakbola Di Medsos, Tim PKM RSH DKV ISI Surakarta Beri Rekomendasi Solusi
Range de Culture (RDC), sebagai UMKM yang muncul dari jajaran alumni Prodi DKV ISI Surakarta menjadi fokus utama kegiatan ini. Inkubator Bisnis ISI Surakarta memberikan perhatian khusus kepada UMKM ini untuk membantu mereka meningkatkan aspek legalitas dan desain produk sepatu mereka.
Kegiatan dilaksanakan selama 4 bulan, mulai Agustus hingga November 2023 ini, bertujuan untuk memberikan dukungan kepada UMKM sepatu dalam hal pendaftaran merek dagang dan pengembangan desain industri. PKM ini dilaksanakan oleh Ipung Kurniawan Yunianto, MSn dan Rendya Adi Kurniawan, MSn, yang merupakan dosen Prodi Desain Komunikasi Visual FSRD ISI Surakarta.
Kegiatan ini tidak hanya melibatkan internal kampus, tetapi juga melibatkan para ahli dari luar, termasuk Konsultan Kekayaan Intelektual dari Sentra Kekayaan Intelektual ISI Surakarta, praktisi branding, dan konsultan produk sepatu. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan pandangan holistik dan mendalam dalam proses pengembangan merek dan produk bagi UMKM sepatu seperti RDC.
Menanggapi kegiatan ini, Ipung Kurniawan Yunianto, MSn, mengatakan, program pengabdian masyarakat ini dirancang untuk memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat, khususnya UMKM yang berada di bawah binaan ISI Surakarta. Melalui pendampingan pendaftaran merek dagang dan pengembangan desain industri, kami berharap dapat meningkatkan daya saing dan keberlangsungan UMKM sepatu Range de Culture.
Rendya Adi Kurniawan, MSn, menambahkan, keterlibatan konsultan kekayaan intelektual dan praktisi branding dalam kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam mengenai hak kekayaan intelektual dan strategi pemasaran bagi UMKM sepatu. Dengan demikian, mereka dapat tumbuh dan berkembang di pasar yang semakin kompetitif.
Program ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga memberikan pemahaman mengenai strategi pemasaran dan branding yang efektif. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM sepatu di pasar lokal maupun nasional.
“Kami sangat mengapresiasi upaya ISI Solo dalam memberikan pendampingan kepada UMKM lokal. Program ini tidak hanya membantu dalam hal administratif pendaftaran merek dagang dan desain industri, tetapi juga memberikan pandangan baru terkait pengembangan bisnis secara menyeluruh,” ujar Jalu Anggita Putra pemilik jenama RDC.
Rektor ISI Surakarta, Dr I Nyoman Sukerna, SKar, MHum mengungkapkan kebanggaannya terhadap kontribusi positif dari dosen dan alumni ISI Surakarta dalam mendukung UMKM. “Melalui kegiatan seperti ini, kita tidak hanya mencetak seniman dan desainer handal, tetapi juga pengusaha kreatif yang dapat berperan dalam pengembangan ekonomi lokal,” kata Dr I Nyoman Sukerna.
Dengan adanya program ini, diharapkan UMKM sepatu di bawah jenama Range de Culture (RDC) dapat semakin berkembang dan memperkuat identitas budaya dalam produk-produk mereka. ISI Surakarta berharap keberhasilan program ini dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan seni dan desain lainnya untuk terlibat aktif dalam mendukung pengembangan UMKM di Indonesia. (Triantotus)
Komentar