Portalika.com [SOLO] – Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melepas dokter spesialis baru yang telah lulus pendidikan di Aula Gedung Soetjipto FK UNS, Kamis, 21 Maret 2024.
Acara ini dihadiri Plt Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof Dr Ir Ahmad Yunus, MS, Dekan FK UNS, Prof Dr Reviono, dr, SpP(K), para wakil dekan FK UNS, Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Dr Moewardi Surakarta, dr Heri Dwi Purnomo, SpAn. Kemudian Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian Rumah Sakit UNS, Tonang Dwi Ardyanto, SpPK, PhD serta segenap Kepala Program Studi PPDS FK UNS.
Periode Maret ini, FK UNS melepas sejumlah 7 dokter spesialis baru. Perlu diketahui dari 7 peserta tersebut di atas terdapat seorang penerima beasiswa tugas belajar Kementerian Kesehatan, dan sampai saat ini jumlah lulusan penerima beasiswa tugas belajar Kementerian Kesehatan sebanyak 347 orang.
Baca juga: FK UNS Kembali Lepas 25 Dokter Spesialis Baru
Berdasarkan laporan akademik yang dibacakan Plt Wakil Dekan Akademik, Riset dan Kemahasiswaan FK UNS, dr Paramasari Dirgahayu, PhD, ketujuh peserta pelepasan terdiri dari seorang dari Program Studi Jantung dan Pembuluh Darah, seorang dari Program Studi Dermatologi dan Venereologi, seorang dari Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif, 4 orang dari Program Studi Ilmu Patologi Klinik.
Dalam pelepasan kali ini terdapat 3 peserta dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi yang diraih Shigma Putra Mahaley, dr, SpJP berasal dari Program Studi PPDS Jantung dan Pembuluh Darah, Ruth Indah Kurniawati, dr, SpPK dan Pusparini Habsari, dr, SpPK yang keduanya berasal dari Program Studi Patologi Klinik, ketiganya meraih IPK 3,79.
Sedangkan lulusan termuda dalam pelepasan PPDS kali ini adalah Nathania Amelinda, dr, SpDV berasal dari Program Studi Dermatologi dan Venereologi dengan usia pada saat lulus 33 tahun 8 bulan.
Adi Kurniawan, mewakili para lulusan, menitipkan pesan kepada rekan-rekannya agar tidak cepat berpuas diri karena dengan menyandang gelar dokter spesialis bukan berarti berhenti untuk belajar dan mengabdi.
“Saya mengajak pada rekan-rekan semua untuk tidak berpuas diri, medan perjuangan baru akan kita mulai. Mari kita berikan pengabdian sebaik-baiknya, selalu menjaga profesionalisme kepada pasien dengan penuh rasa hormat dan kasih sayang. Tak lupa kita harus tetap berpartisipasi pada kegiatan ilmiah maupun pelatihan untuk menjaga profesionalisme dan kemampuan kita,” ucapnya.
Wakil Direktur Pelayanan, RSUD Dr Moewardi, dr Heri Dwi Purnomo, SpAn berpesan kepada para dokter spesialis baru untuk tidak berhenti dalam belajar dan terus menambah pengetahuannya.
“Saya berharap anda semua untuk tidak lelah dan tidak bosan untuk belajar, yang kedua adalah masalah perilaku. Biasanya kalau sudah menyandang gelar dokter spesialis lalu merasa sudah berada di level yang lain. Harapan saya semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin tinggi status seseorang maka dia akan lebih baik perilakunya, baik kesopanannya, rasa hormatnya terutama kepada orang tua,” pesannya.
Sementara itu, Dekan FK UNS, Prof Dr Reviono, menyampaikan untuk menjadi dokter yang baik salah satunya harus menjadi seorang dokter yang profesional.
“Di dalam sebuah profesionalisme terdapat beberapa komponen seperti kompetensi. Anda semua sudah diberikan kompetensi yang cukup di setiap kegiatan keterampilan medik atau cara diagnosis. Selain itu kami juga sudah mencontohkan bagaimana tanggung jawab pada profesi. Untuk pasien safety kita juga sudah mengajarkan, jadi itu semua adalah modal untuk menjadi seorang yang profesional,” tuturnya.
Selain itu Reviono juga berpesan agar para dokter spesialis baru yang sekarang sudah menjadi alumni bisa menjaga nama baik UNS serta terus menjaga silaturahim baik dengan sejawat maupun dengan almamater.
Dengan pelepasan dokter spesialis periode Maret ini maka FK UNS sejak berdirinya tahun 1976, telah meluluskan 1.855 orang dokter spesialis, yang sudah tersebar di seluruh tanah air dan telah mengabdikan ilmunya pada berbagai instansi baik di bidang pelayanan kesehatan, pendidikan, penelitian, serta sebagai dokter spesialis pemerintah, swasta, TNI/POLRI maupun lainnya. (Triantotus)
Komentar