Portalika.com [SOLO] – Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surakarta, Joko Sutrisno mengatakan okupansi hotel di bulan Agustus 2024 mengalami penurunan. Dia menduga penurunan okupansi terjadi karena banyak warga beraktivitas di rumah mengikuti perayaan 17-an. Terkait itu dia berharap bulan September nanti okupansi hotel akan merangkak naik.
“Untuk okupansi bulan Januari sampai Agustus ini dinilai bulan-bulan sepi. Diperkirakan kenaikan okupansi terjadi pada September karena ada Pekan Paralimpik Indonesia [Peparnas] sehingga akan ada kenaikan okupansi,” ujar dia menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela lomba hari ulang tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia, BPC PHRI Surakarta di Museum Keris Solo, Jateng, Sabtu, 10 Agustus 2024.
Menurut Joko sekarang ini sudah ada tren wisata kereta dari luar kota. Mereka biasanya para wisatawan dari Bandung dan Jakarta ke Solo naik kereta api. Ketika di Solo mereka naik bus dan ini menjadi tren dan hampir setiap hari ada.
Baca juga: 3 Bacalon Siap Bersaing Jadi Ketua PHRI Solo
Selama di Kota Solo mereka menginap di hotel-hotel di Kota Bengawan ini. Untuk itu pihaknya membuat terobosan-terobosan dengan menyediakan mobil VW Safari untuk memfasilitasi para wisatawan nglencer di Solo.
Ditanya apakah untuk destinasi wisata sudah memadai, Joko mengatakan dengan adanya 17 prioritas program Gibran dianggap sudah luar biasa. Karena hampir 90 persen terealisasi, seperti Masjid Zayed, Pracimo Tuin Mangkunegaran dan sebagainya.
Termasuk juga fasilitas jalan yang dibangun, keberadaan Gedung Lokananta yang legendaris, Koridor Ngarsapura semuanya kini menjadi ramai. Sehingga ada alasan orang luar datang ke Solo mau apa? Sekarang sudah ada 17 skala prioritas pembangunan untuk menarik wisatawan.
“Kita tahu sendiri kawasan Ngarsapura kalau malam Minggu ramainya luar biasa. Ada pula Solo Safari di Jurug sehingga skala prioritasnya sudah terealisasi,” kata dia.
Ditambah lagi adanya jalan tol Jogja-Solo, papar Joko, maka wisatawan akan mudah berbondong-bondong ke Solo. Karena ketika tol jadi, 17 skala prioritas pembangunan di Solo sudah siap semuanya.
Selain itu mereka yang berkecimpung dengan hal yang berkait dengan di hospitality juga sudah siap semua. Karena sekarang restoran-restoran dan coffee shop dinilai banyak sekali bermunculan di Solo dan wedangan-wedangan juga ramai.
Biasanya Okupansi Naik September
Sementara itu Sekretaris PHRI Surakarta, Basid Brhanudin mengutarakan okupansi hotel biasanya naik bulan Mei, Juni dan Juli yang juga menjadi peak seasons. Namun memasuki bulan Agustus okupansi akan terjadi penurunan atau bisa juga pada September.
“Kalau Agustus terjadi penurunan, biasanya September akan naik sampai akhir tahun. Puncaknya akan terjadi di akhir tahun. Saya optimmistis akan terjadi kenaikan. Biasanya kenaikan bisa mencapai 87 persen,” kata dia.
Pada bagian lain lomba menyambut HUT ke-79 Republik Indonesia, BPC PHRI Surakarta di Museum Keris Solo, Jateng, Sabtu, 10 Agustus 2024 berjalan semarak. Puluhan peserta perwakilan dari beberapa hotel di Solo mengikuti sejumlah lomba.
Di antaranya mereka mengikuti lomba makan kerupuk yang menggantung di tali tanpa boleh menggunakan tangan. Kondisi ini memicu gelak tawa para penonnton yang melihat kakrena kerupuk yang menggantung selalu bergerak-gerak sehingga sulit memakan kerupuk tersebut. (Iskandar)
Komentar