KPAI Prihatin Kasus Di Cilandak, Anak Tusuk Orangtua Dan Nenek

banner 468x60

Portalika.com [JAKARTA SELATAN] – Komisioner Komisi Perlindungan Anak Dan Ibu (KPAI) mengaku prihatin dalam kasus pidana di Cilandak yang disangka dilakukan anak. KPAI telah melakukan koordinasi dengan semua pihak dalam kerangka Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) di Polres Jakarta Selatan.

Upaya cepat dan tepat telah dilakukan penyidik Unit PPA dengan melibatkan PK Bapas, APSIFOR dan Dinas Perlindungan Anak (DPPAPP) DKI Jakarta. Pernyataan itu disampaikan Dian Sasmita, Komisioner KPAI, Minggu, 1 Desember 2024.

banner 300x250

Menurutnya, kasus serupa pernah terjadi sebelumnya. Perlu dipahami bersama, tidak semua anak memiliki respon sesuai harapan orang dewasa. Kehidupan dan tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi faktor-faktor di luar diri anak.

Baca juga: KPAI Prihatin Atas Kasus Kekerasan Balita Viral Di Medsos. Inilah Permintaannya

Dia tidak mampu mengkreasikan sendiri kehidupannya akan seperti apa. Oleh karena, perilaku-perilaku anak yang melanggar hukum perlu dilihat faktor-faktor risiko anak yang tidak pernah tunggal.

Pengasuhan keluarga dan lingkungan pendidikan memiliki kontribusi besar terhadap kehidupan anak. Karena sebagian besar waktu mereka dihabiskan di dua lingkungan tersebut. Sehingga kita perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengasuhan yang baik dan penuh kasih sayang.

Portalika.com/Ist

Juga lingkungan pendidikan yang bebas kekerasan dan mendukung pengembangan karakter anak. Ini tugas bersama untuk menciptakan lingkungan anak yang lebih baik.

“Untuk kasus ini, kita hormati proses hukum yang sedang dilakukan Polres Jakarta Selatan, khususnya unit PPA. KPAI telah memastikan hak-hak selama proses hukum telah dipenuhi, termasuk hak atas pendampingan hukum dan psikososial,” ujarnya.

Menurutnya, anak berkonflik hukum adalah bagian dari anak Indonesia, anak kita bersama. “Mari kita lindungi identitasnya karena anak-anak tersebut masih punya kesempatan kedua untuk menggapai mimpi layaknya remaja-remaja lainnya,” katanya.

Di detiknews ditulis seorang remaja berinisial MAS, 14 menusuk ayahnya APW, 40 dan neneknya RM, 69 sendiri hingga tewas di Cilandak, Jakarta Selatan. Ibu pelaku, AP, 40 juga menjadi sasaran dan mengalami kritis usai ditusuk anaknya sendiri.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung mengatakan korban AP mengalami luka tusuk di punggung hingga pipi. Saat ini kondisinya sudah berangsur membaik, namun masih dirawat di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

“Infonya [kondisi ibu] sudah membaik, dirawat di RS Fatmawati. (luka-luka) Ada di leher, lengan, punggung sama pipi,” kata Gogo saat dihubungi, Minggu, 1 Desember 2024.

Portalika.com/Ist

Gogo menyebut korban AP belum bisa dimintai keterangan lantaran luka yang didapatnya. Pihak kepolisian hingga kini masih melakukan serangkaian pendalaman terkait kasus tersebut.

Ngaku Dapat Bisikan Gaib
Peristiwa berdarah itu terjadi pada Sabtu, 30 November 2024, sekitar pukul 01.00 WIB. Dua orang tewas yaitu ayah APW dan nenek RM pelaku, sementara ibu pelaku mengalami luka tusuk.

Belum diketahui apa motif MAS membunuh ayah dan nenek serta melukai ibunya sendiri. Namun, dari pemeriksaan sementara, pelaku mengaku mendapatkan ‘bisikan meresahkan’.

“Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dialah, meresahkan dia, seperti itu,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel AKBP Gogo Galesung.

Gogo mengungkap urutan pembunuhan dan penganiayaan yang dilakukan oleh MAS. Dugaan awal, MAS membunuh ayahnya terlebih dahulu, lalu menusuk ibu dan neneknya. (Ariyanto/*)

Komentar