Mahasiswa Institut Tazkia Bogor Diajak Merawat Aset Apartemen Yang Ditempati

banner 468x60

Portalika.com [KABUPATEN BOGOR] – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meresmikan rumah susun (Rusun) bagi mahasiswa di Institut Tazkia di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 21 September 2024.

Rusun dibangun oleh Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR itu berada satu lokasi dengan lingkungan kampus dan telah dilengkapi dengan berbagai mebeler sehingga dapat menjadi tempat tinggal mahasiswa yang berasal dari luar daerah.

banner 300x250

“Hari ini saya resmikan Rusun untuk para mahasiswa di Institut Tazkia Bogor. Semoga Rusun ini bisa memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di kampus ini,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Baca juga: Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sorong Huni Rusun

Menteri PUPR menerangkan, dari data Direktorat Jenderal Perumahan di Provinsi Jawa Barat ini ada sebanyak 357 tower Rusun yang dibangun Kementerian PUPR. Rusun tersebut dibangun untuk ASN, Polri, TNI, peserta didik Perguruan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama (LPKB).

Namun demikian, imbuhnya, baru kali ini dan satu kali ini dirinya melaksanakan peresmian Rusun untuk mahasiswa. Oleh karena itu dirinya berharap kepada pihak Yayasan Tazkia Cendekia dan mahasiswa mohon dikelola dan dirawat dengan sebaik-baiknya sehingga asrama ini bisa dipakai oleh mahasiswa kita dalam jangka yang panjang sesuai dengan rencana saat di desain.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono (kiri) melihat maket apartemen mahasiswa di Bogor. (Portalika.com/Ristyan)

“Dari 357 tower Rusun di Jawa Barat baru ini, Rusun yang saya resmikan karena biasanya yang meresmikan Presiden Joko Widodo. Aset Rusun ini juga akan diserahterimakan pengelolaannya dari Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR kepada pihak Yayasan Tazkia,” katanya.

Pada kesempatan itu, Menteri PUPR juga berharap Rusun yang juga merupakan apartemen mahasiswa itu dapat menambah semangat mahasiswa untuk belajar giat. Apalagi pemerintah telah membangunkan Rusun sebagai tempat tinggal mahasiswa lengkap dengan furnitur sehingga mereka lebih fokus dalam menuntut ilmu.

“Ini [pembangunan Rusun] menggunakan uang negara APBN bukan uang Basuki dan harus dipertanggungjawabkan betul dengan sebaik-baiknya. Caranya dengan memelihara barang milik negara ini dengan baik. Hanya dengan ini kita bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita bertanggungjawab secara akuntabilitas dan kredibilitas dengan memanfaatkan dan menggunakan barang milik negara,” harapnya.

Direktur Jenderal Perumahan, Iwan Suprijanto menyatakan, pembangunan Rusun merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan yang ada sebagai tempat tinggal atau hunian.

Portalika.com/Ristyan

Saat ini pembangunan di lingkungan pendidikan juga diperlukan untuk mendorong agar generasi muda Indonesia terbiasa hidup di hunian vertikal dan diharapkan dapat belajar menuntut ilmu dengan baik.

“Kami ingin menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan akademik dan sosial mahasiswa. Rusun tersebut dibangun lengkap dengan mebeler dan fasilitas pendukung lainnya seperti tempat tidur susun dan lemari pakaian. Jadi para mahasiswa  tinggal masuk membawa pakaian dan belajar dengan fokus,” terangnya.

Pembangunan Rusun Institut Tazkia, katanya, merupakan salah satu wujud dukungan bagi para peserta didik untuk mendapatkan fasilitas hunian yang
layak serta mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar.

Selain dimanfaatkan sebagai unit hunian pada lantai 2 sampai dengan 8, khusus untuk lantai 1 dimanfaatkan sebagai ruang serbaguna seperti ATM gallery, food court, klinik, mini market. Selain itu juga dilengkapi lift penumpang sebanyak dua unit dengan kapasitas angkut masing-masing 10 orang atau 800 kg dan lift barang sebanyak satu unit dengan kapasitas 1.125 kg.

Portalika.com/Ristyan

Lantai roof top dilengkapi dengan reservoir berkapasitas 24 meter kubik untuk mencukupi kebutuhan air harian penghuni rumah susun serta terdapat ruang olahraga seluas 270 meter persegi.

Sedangkan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa II, Noviza Dwiarti Arsyad Temenggung didampingi Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat, Rizaldi menjelaskan, pembangunan Rusun Institut Tazkia ini dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat BP2P Jawa II.

Lokasi pembangunan Rusun berada di Jl Ir H Juanda Kelurahan Citaringgul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Berdasarkan data Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat, Rusun Institut Tazkia Cendekia Bogor dibangun dengan mekanisme Kontrak Tahun Jamak (Multi Years Contract) Tahun 2021 – 2022 dengan item pekerjaan struktur, arsitektur, dan MEP serta terdiri dari satu tower setinggi delapan lantai yang terdiri atas 28 unit barak dengan kapasitas total 420 orang

“Kementerian PUPR juga telah melengkapi Rusun ini  dengan fasilitas dasar seperti listrik, air bersih serta ruang pengelola, klinik serta mini market dan ATM Center. Guna mendukung pemanfaatan  energi matahari menjadi energi listrik juga dipasang solar panel di bagian atap gedung,” terangnya.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Tazkia Cendekia, Prof Dr Muhammad Syafii Antonio, MEc mengungkapkan, pihaknya sangat bersyukur mendapatkan bantuan Rusun dari Kementerian PUPR. Menurutnya, adanya Rusun ini bisa menjadi tempat tinggal atau apartemen mahasiswa Institut Tazkia sehingga mereka yang berasal dari luar kota bisa tinggal di sini.

Portalika.com/Ristyan

Saat ini, imbuhnya, mahasiswa yang berminat tinggal di Rusun ini sangat banyak. Untuk itu, pihaknya siap membentuk tim untuk mengelola Rusun ini.

“Rusun ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa kami sehingga mereka bisa belajar dengan baik. Kami hanya bisa berterima kasih san mendoakan yang terbaik atas dukungan pembangunan Rusun dari Kementerian PUPR,” terangnya.

Salah satu mahasiswa penghuni Rusun, Taskiatul Aulia Kurniawan menyampaikan kesan positif terhadap fasilitas yang disediakan. Menurutnya lokasi Rusun yang berada di lingkungan kampus membuatnya tidak perlu mencari kos-kosan dan moda tranportasi sehingga menghemat beaya kuliah.

“Dengan tinggal Rusun ini kami sangat bersyukur karena sangat memudahkan kami untuk akses menuju perkuliahan. Selain itu fasilitas Rusun ini juga sangat lengkap sehingga kami semangat belajar,” terangnya.

Mahasiswa lainnya, Ridul juga menambahkan, dengan tinggal Rusun ini dirinya juga bisa bersosialisasi dengan rekan-rekan mahasiswa lainnya yang berasal dari jurusan lain dan luar kota.

“Terima kasih Kementerian PUPR yang telah membangun Rusun ini dengan baik dan berkualitas. Kami siap belajar menuntut imu untuk membangun bangsa Indonesia di masa depan,” katanya. (Triantotus)

Komentar