Meningkatnya Risiko Demam Berdarah di Musim Hujan: Kenali Gejala dan Pencegahan yang Efektif

Memasuki bulan Januari, masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap penyakit demam berdarah mengingat musim hujan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk

banner 468x60

Portalika.com [WONOGIRI] – Bulan Januari menjadi indikator dimulainya musim hujan di banyak daerah tropis, termasuk Indonesia. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD). Menurut pakar kesehatan, musim hujan menciptakan lingkungan yang ideal bagi nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus untuk berkembang biak, terutama ketika air hujan menggenang, menciptakan tempat bagi jentik-jentik nyamuk.

Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk tersebut. Biasanya, gejala awal DBD meliputi demam tinggi mendadak, nyeri otot dan persendian, serta munculnya ruam merah di kulit. Pada anak-anak, gejala dapat lebih parah, termasuk lemas dan mual. DBD memiliki tiga fase, yaitu fase demam yang berlangsung 2-7 hari, fase kritis, dan fase penyembuhan. Jika tidak ditangani dengan baik, DBD dapat berakibat fatal, termasuk berisiko mengalami Dengue Shock Syndrome (DSS).

banner 300x250

Baca juga : Samurai: Pemanfaatan Inovasi Tanaman Serai Sebagai Anti-Nyamuk Dalam Pencegahan DBD

Para ahli kesehatan mengingatkan pentingnya pendeteksian dan penanganan dini terhadap gejala DBD. Pembersihan lingkungan menjadi kunci pencegahan. Masyarakat diimbau untuk rutin mengosongkan wadah penampung air, menutup rapat seluruh tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, serta menggunakan obat pengusir nyamuk. Selain itu, mengenakan pakaian tertutup saat berada di luar rumah dapat meminimalisir risiko gigitan nyamuk, terutama di pagi dan sore hari, saat nyamuk Aedes paling aktif.

Menyusul meningkatnya kasus demam berdarah setiap tahun, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan mengutamakan kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit berbahaya ini.

Penulis : Murniatun STIKES Nasional
Editor : Tri Wahyudi

Komentar