Portalika.com [WONOGIRI] – Petugas satuan lalu lintas (satlantas) Polres Wonogiri menjaring sebanyak 3.859 pelanggar disiplin berlalu lintas selama Operasi Zebra Candi (OZC) 2023 yang berakhir 17 September lalu.
Data OZC 2022 dan 2023 jika disandingkan maka kejadian selama OZC 2023, korban meninggal dunia dan korban luka ringan menurun sedangkan korban luka berat dan kerugian matrial naik. Selama 14 hari OZC 2023, petugas lebih banyak menyampaikan teguran lisan namun juga menindak pelanggar secara ETLE dan manual.
Pernyataan itu disampaikan Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, SH, SIK, MM, MSi, dalam press release insan pers di Mapolres Wonogiri, Jumat (22/9/2023). “Operasi zebra memaksimalkan penegakan, teguran lisan dan penindakan,” kata Kapolres.
Baca juga: Bersama Bapenda Dan Jasa Raharja, Satgas OZC 2023 Beri Helm Kepada Pengendara
Perwira melati dua, menyatakan dari data menunjukkan pelanggaran masih mendominasi. Artinya, pengendara di Wonogiri belum sadar akan pentingnya disiplin berlalu lintas di jalan.
“Kesadaran masyarakat dalam berkendara masih kurang, dengan operasi zebra ini kami berharap agar masyarakat patuh dan memenuhi kelengkapan dalam berkendara demi kenyamanan dan keselamatan bersama. Semoga Operasi Zebra Candi 2023 bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas dan mengutamakan keselamatan sebagai kebutuhan kita bersama,” ungkapnya.
Selama 14 hari OZC 2023 berlangsung, terdapat 640 tilang pelanggaran menggunakan ETLE, kemudian 855 pelanggaran ditindak secara manual dan 2.364 pelanggar dilakukan penindakan teguran.
Selain itu, selama pelaksanaan OZC ini juga terdapat kasus kecelakaan lalulintas sejumlah 25 kasus dengan rincian korban meninggal dunia dan korban luka berat masing-masing satu orang, 25 korban luka ringan dan kerugian material sejunlah Rp63,5 juta.
Data kejadian lakalantas selama pelaksanaan OZC 2022 sebanyak 32 kasus kejadian dengan empat orang korban meninggal dunia, tidak ada korban luka berat. Namun, korban luka ringan sejumlah 33 orang dan kerugian material Rp33,7 juta.
“Apabila dibandingkan antara OZC 2022 dengan OZC 2023 maka jumlah kejadian menurun 7 kejadian atau 21,88 persen, jumlah korban meninggal turun tiga orang atau 75 peraen dan korban luka ringan turun 5 orang atau 15,15 persen. Sementara korban luka berat naik 100 persen dari tidak ada menjadi satu orang serta kerugian material naik Rp29,8 juta atau 88,43 persen,” ujarnya. (Triantotus)
Komentar