Portalika.com [SURAKARTA] – Penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Menurut data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 17,9 juta orang meninggal setiap tahun akibat penyakit kardiovaskular, dengan penyakit jantung sebagai penyebab dominan. Penyakit ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, aritmia, dan penyakit katup jantung.
Faktor risiko utama yang menyebabkan penyakit jantung meliputi pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan. Selain itu, faktor keturunan dan usia juga turut berkontribusi dalam meningkatkan risiko penyakit ini.
Gejala penyakit jantung seringkali tidak spesifik, namun beberapa tanda umum yang perlu diwaspadai antara lain nyeri dada, sesak napas, kelelahan berlebihan, dan palpitasi (detak jantung tidak teratur). Sayangnya, tidak semua penderita merasakan gejala ini, sehingga penyakit jantung seringkali terlambat terdeteksi.
Pencegahan dan deteksi dini menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko penyakit jantung. Perubahan gaya hidup, seperti mengonsumsi makanan sehat rendah garam dan lemak jenuh, rutin berolahraga, serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol, dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Pemeriksaan kesehatan rutin juga sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi.
Baca juga: Menangkal Hipertensi dengan Seledri: Solusi Alami untuk Menjaga Kesehatan Jantung
Penting untuk disadari bahwa penyakit jantung tidak hanya menyerang orang lanjut usia. Banyak kasus terjadi pada individu berusia muda, terutama yang memiliki gaya hidup tidak sehat. Oleh karena itu, edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung sejak dini menjadi langkah strategis untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit ini.
Dengan pengelolaan yang tepat dan pencegahan sejak awal, penyakit jantung dapat dicegah. Setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan jantung demi kehidupan yang lebih sehat dan berkualitas.
Penulis: Intan Kartika Timoer, STIKES Nasional Surakarta
Editor: Tri Wahyudi
Komentar