Ratusan Pelajar Hadiri Seminar Anti Radikalisme Pemkab Trenggalek

banner 468x60

Portalika.com (TRENGGALEK, JATIM] – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemkab Trenggalek menggelar seminar anti radikalisme guna membentengi generasi muda dari paham radikal. Seminar dibuka Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara dan digelar di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Kamis 15 Juni 2023.

Syah Muhammad Natanegara, menyampaikan beberapa pesan di antaranya, mendorong peserta agar bijak dalam bersosial media. Hal ini menanggapi gencarnya informasi dan pemberitaan di era digital yang belum tentu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

banner 300x250

“Bijaklah apabila bersosial media. Karena banyak sekali hal-hal dalam sosial media ini yang membutuhkan kebijaksanaan kita. Jangan sampai ketika membaca berita apapun, atau informasi apapun itu, jangan ditelan mentah-mentah. Kita harus banyak melakukan cek and ricek agar kita tidak menjadi manusia yang gagap informasi,” jelasnya.

Baca juga: Dua Lagu Dilantunkan Peraih Golden Buzzer AGT 2023 Putri Ariani Di Hadapan Presiden

Menurutmya, era digital dan akses internet yang begitu mudah menjadikan orang lebih mudah mendapatkan informasi. Bahkan seakan dunia dalam genggaman dengan sebuah telepon pintar. Namun apabila tidak pintar-pintar menyaring, ujarnya, maka informasi ini bisa menyesatkan dan menjerumuskan pembacanya.

Sebagai Wabup di salah satu kabupaten yang ada di pesisir selatan Jawa, Mas Syah merasa perlu mengingatkan dan membentengi warganya dari informasi yang menyimpang.

Hal inilah yang menjadikan alasan kenapa pemerintah daerah melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Trenggalek tidak bosan-bosan menggelar kegiatan semacam ini.

Seminar dihadiri ratusan pelajar di Kabupaten Trenggalek. Harapannya mereka tidak hanya sekadar mendengar dan paham saja, melainkan bisa menjadi duta pemerintah menyebarkan informasi yang baik ini kepada teman sebaya dan lingkungannya.

“Tentu harapannya bangsa ini menjadi bangsa yang maju, aman, damai dan sentosa, karena apa? karena tidak mudah dipecah dan diadu domba,” tandas Syah. (Rudi Sukamto)

Komentar