Portalika.com [SOLO] – Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) meraih penghargaan dari American Heart Association atas Kinerja Pelayanan Klinik Gagal Jantung. Penghargaan ini diberikan di Jakarta pada 4 Mei 2024 lalu.
Pernyataan itu disampaikan Direktur RS UNS, Prof Dr Hartono, dr, MSi dalam acara press conference dengan media di Aula Lantai 3 RS UNS, Kamis, 30 Mei 2024.
“Ini bukan merupakan hasil akhir atau akhir dari suatu proses. Justru ini adalah awal dari suatu proses dengan pengakuan tingkat Internasional terkait pelayanan jantung. Harapannya, semakin hari kita dapat meningkatkan kualitas layanan, khususnya di Klinik Gagal Jantung,” ujar Prof Hartono.
Baca juga:RS UNS Luncurkan Layanan Kateterisasi Jantung Dan Pelayanan Gangguan Irama
Klinik gagal jantung RS UNS telah dibentuk pada Desember 2017, yang kemudian diresmikan dan beroperasi penuh pada 12 Agustus 2019. Klinik khusus ini dijalankan sesuai dengan registri besar gagal jantung (CORE-HF), simposium nasional/internasional gagal jantung (SOC-HF), dan pengabdian masyarakat (HEARTALK).
Pada tahun 2022, Klinik khusus ini juga telah mendapatkan pengakuan dari Walikota Surakarta, dan menjadi satu-satunya klinik gagal jantung di Jawa Tengah yang terafiliasi dengan Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI).
Angka kejadian gagal jantung Indonesia adalah tertinggi yang ada di Asia. Di RS UNS sendiri dari tahun 2017 hingga 2022, ada sekitar 1.200 pasien gagal jantung, angka tersebut terhitung sangat besar untuk wilayah Solo Raya.
Kepala KSM Jantung dan Pembuluh Darah RS UNS, Dr dr Habibie Arifianto, SpJP(K), MKes, FIHA dan dr Irnizarifka, SpJP(K), FIHA, FAPSC, FAsCC selaku Kepala Instalasi Laboratorium Kateterisasi RS UNS bercita-cita untuk memberikan pelayanan penyakit jantung yang aman.
“Rumah Sakit UNS sudah menstandarisasi pelayanan jantung, harapannya pasien gagal jantung dapat mengalami perbaikan setelah berobat. RS UNS juga tercatat dapat menurunkan angka kematian gagal jantung dan keluar masuk berulang akibat gagal jantung mulai dari 2017 hingga saat ini,” jelas dr Habibie dalam sesi tanya jawab bersama media.
Pengakuan dari American Heart Association adalah penghargaan terhadap Klinik Gagal Jantung RS UNS atas konsistensi selama 2017 hingga 2023. Konsistensi untuk merawat pasien-pasien gagal jantung, ketersediaan obat dan dosis yang sesuai standar internasional.
“RS UNS juga melakukan pencarian etiologi atau penyebab gagal jantung dan mengatasi langsung dari akarnya menggunakan alat-alat berstandar,” tambah dr Habibie.
Sedangkan Kepala Instalasi Laboratorium Kateterisasi RS UNS. dr Irnizarifka, SpJP(K), FIHA, FAPSC, FAsCC menambahkan, RS UNS terus mengobati pasien sesuai dengan standar internasional, dan dimuat dalam tulisan ilmiah yang dipublikasikan.
“Sehingga dari situ, dapat diketahui tingkat kematian pasien gagal jantung di RS UNS dalam satu tahun adalah 7,4 persen, dimana angka tersebut sangat kecil dibandingkan dengan registri data Eropa dan Asia,” tutur dr Irnizarifka.
RS UNS juga menjadi salah satu dari empat RS dan satu-satunya RS tipe C yang mendapatkan penghargaan dari American Heart Association. (Triantotus)
Komentar