Kejadian Di Baturetno Bak Geledek Di Siang Bolong. Sangat Mengagetkan Dan Memprihatinkan

banner 468x60

Portalika.com [WONOGIRI] – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Wonogiri, H Anif Solikhin, SAg, MSi mengaku sedih, prihatin dan bak disambar geledek di siang bolong atas peristiwa di salah satu madrasah di Kecamatan Baturetno. Gerak cepat dilakukan, yakni menarik oknum guru yang diduga berbuat cabul dan memberikan pendampingan pada siswa agar proses pembelajaran tidak terganggu.

Anif menyatakan mendengar informasi itu, dirinya rela tidur di kantor dan membentuk tim agar kasus cepat tertangani. Pernyataan itu disampaikan Anif di hadapan Kepala Madrasah (Kamad) jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) se-Wonogiri di acara pembinaan kepala madrasah negeri dan swasta di Aula Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kantor Kemenag Wonogiri, Selasa, 30 Mei 2023.

banner 300x250

Di akhir pembinaan, seluruh Kamad atau sejumlah 90-an orang berikrar dan menandatangani pakta integritas madrasah ramah anak. Ada delapan hal dalam ikrar untuk diwujudkan di madrasah ramah anak dan pembacaan ikrar dipimpin Kasi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kankemenag Wonogiri, Hj Ismu Faridah, SPd, MSi.

Baca juga: Pencabulan Siswi Di Baturetno, Kamad Diberhentikan, Guru Dikembalikan. Induk Madrasah Segera Tunjuk Kamad Baru

“Kejadian beberapa hari lalu [Baturetno] membuat terkejut. Kami sangat sedih, sangat prihatin dan bak disambar geledek di siang bolong. Bidang pendidikan Islam di madrasah sangat terpukul. Kejadian sangat luar biasa mencoreng nama baik dan kredibilitas madrasah,” ujar Anif.

Portalika.com/Triantotus

Dia mengingatkan era saat ini era digital sehingga informasi cepat tanpa sekat. “Informasi terjadi saat ini langsung diketahui dan terkadang yang dekat kadang terlambat tahu. Kami ingatkan seluruh Kamad harus cermati melihat kondisi jaman yang serba digital. Jangan sepelekan informasi, kejadian dianggap tidak penting tapi bisa mengurangi kredibilitas tetap diperhatikan.”

Seperti peristiwa di Baturetno, ujarnya, Sabtu, 27 Mei 2023 sore sudah sampai ke pusat. Anif bercerita Jumat siang bertemu dan ngobrol dengan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Kabupaten Wonogiri mendapatkan informasi kejadian di salah satu MI di Baturerno.

“Kami cek informasi ke Kasi, dinas dan pengawas kemudian Jumat sore berkoordinasi ke desa. Kami berprinsip harus ada tindakan cepat sampai tidur di kantor guna melakukan pendalaman informasi. Yang diselamatkan lebih dulu siswa, sebanyak 12 anak menjadi korban dari orang yang semestinya menjadi pelindung dan pengayomnya. Kamad diberhentikan sementara dan guru ditarik ke kantor jika tidak terbukti nanti dikembalikan hak dan martabatnya namun biar menjalani proses dulu. Kami bentuk tim untuk menjamin hak anak agar pelaksanaan pembelajaran tidak terganggu,” jelasnya.

Portalika.com/Triantotus

Menurutnya, peristiwa dugaan pencabulan oleh Kamad dan guru madrasah sangat meresahkan. Masyarakat sudah menganggap madrasah sebuah lembaga pendidikan bernilai agama dan akhlakul karimah namun ada oknum diduga berbuat cabul ke siswi.

Kenapa peristiwa itu bisa terjadi di lembaga madrasah, yang dinilai suci? Bagaimana tugas pembinaan yayasan, kemenag? Menurut Anif, menjadi tanggungjawab bersama. “Yayasan harus cermat dalam rekruitmen SDM dan Kemenag melaksanakan tugas supervisi pengawasan.” (Triantotus)

Komentar