Portalika.com [WONOGIRI] – Keluarga besar Parnaraya Group menggelar acara buka bersama di Museum Sewurai yang terletak di Dusun Gupit, Desa Kebonagung, Kecamatan Sidoharjo, Senin, 17 April 2023.
Acara tersebut semakin istimewa dengan kehadiran sejumlah anggota Adventure Community Wonogiri (ACW), sebuah komunitas pecinta jip asal kota sukses dan Ketua Lembaga Veteran Republik Indonesia (LVRI) Suwaji beserta jajaran.
Founder Parnaraya Group Suparno Parnaraya hadir bersama GM Parnaraya Wisata Endang Istriningsih, Pengelola Kitagawa Pesona Bali Lukman Budi Prasetyo dan segenap keluarga besar Parnaraya Group.
Sebelum berbuka puasa, para hadirin mendengarkan tausiyah dari Suwaji Ketua LVRI Kabupaten Wonogiri.
Dalam tausiyahnya dia berpesan agar para hadirin menikmati yang telah diberikan oleh Allah SWT.
“Kita harus bisa menjadi teladan dalam kehidupan di masyarakat, selaku makhluk sosial kita harus bisa seimbang dalam kehidupan, 50 persen hidup di dunia, 50 persen untuk kehidupan di akhirat,” katanya.
“Di usia kita saat ini, kita selalu harus mendekatkan diri kepada Allah SWT, kita harus saling menolong sesama, menolong tidak harus dengan uang, senyum dan perilaku andap asor terhadap orang lain juga bentuk amal baik,” sambungnya.
Dia menambahkan hari ini banyak sanak saudara yang mudik ke kampung halaman, agar selalu diingatkan agar tetap menjaga kesehatan.
Masih menurutnya, sosok Suparno Parnaraya adalah sosok yang berjasa bagi para veteran.
“Pak Suparno akan dianugerahi bintang veteran, beliau berjasa banyak kepada veteran, beliau membuatkan Istana Parnaraya buat kantor veteran, semoga Pak Suparno semakin dekat dengan veteran,” terangnya.
Setelah tausiyah, waktu berbuka puasa tiba, para hadirin menikmati santap berbuka dengan hidangan yang telah disediakan panitia. Lanjut dengan ibadah Sholat Maghrib berjamaah di Mushola di kawasan museum yang diresmikan pada awal tahun 2020 tersebut.
Setelah beribadah, waktunya para hadirin menikmati petuah hidup Sangkan Paraning Dumadi di dalam museum selama 20 menit dengan kondisi semua lampu dimatikan.
Hadirin diajak menyelami tentang arti kehidupan yang sebenarnya melalui petuah dalam bahasa jawa tersebut.
Setelah dua puluh menit, lampu kembali dihidupkan. Nampak para hadirin mendapatkan pengamalan baru dalam hidupnya.
Suwaji mengatakan petuah jawa tersebut menceritakan awal terjadijya manusia, 9 bulan di dalam kandungan, dan kemudian dilahirkan.
“Tidak sekedar menikmati hidup,semua ada proses, setelah remaja diuji di bangku sekolah, ada yang gagal dan berhasil. Menginjak usia tua, ingat jati diri hidup, saatnya mati ya mati, kalau amal baik masuk surga kalau amal jelek masuk neraka,” ulasnya.
Sementara salah satu anggota ACW Dr. Hartono menyimpulkan ada 2 kerangka berpikir yang disampaikan yakni relijius dan filsafat hidup.
“Relijius mengandung makna hidup sementara, kita tidak boleh Adigang Adigung Adiguno, kita akan menghadap Allah SWT, meski punya harta dan kekuasaan kita tidak boleh semena-mena dengan yang lain,
secara filsafat, kita harus merunduk seperti ilmu padi, semakin tinggi kita harus semakin membumi, seperti dicontohkan oleh Ketua Umum ACW Pak Parno,” tegasnya.
Salah satu pengunjung wanita, Endang Yuwasti mengaku merinding karena hidup pasti masti jadi hidup harus diisi dengan beramal.
“Menyentuh hati, memotivasi saya dan saya mendapatkan ilmu baru,” ungkapnya.
Sementara Founder Parnaraya Group Suparno Parnaraya menuturkan dia sengaja pulang kampung lebih awal yakni tanggal 15 April 2023.
Pria bertangan dingin asal Kecamatan Sidoharjo tersebut telah mempersiapkan tim untuk menyambut lebaran tahun ini.
“Karena lebaran tahun ini diprediksi pemudik luar biasa dikarenakan libur panjang dari pemerintah, Istana Parnaraya, Kitagawa Pesona Bali, Sewurai, Girimanik Mountain Camp dan Virgin Beach Pantai Srau dalam kondisi siap,” bebernya.
Dalam waktu dekat, Suparno Parnaraya akan meresmikan obyek baru bernama Bumi Suci Rumah Sholawat di Dusun Semin, Desa Widoro, Kecamatan Sidoharjo.
“Akan kita resmikan sebelum lebaran,” tutupnya. (Yulianto)
Komentar