Portalika.com [YOGYAKARTA]- Peringatan hari ulang tahun TNI AU ke 77 tahun 2023, terasa berbeda. Selain dimeriahkan dengan upacara parade, defile dan demo udara, serta demo darat, pada 9 April 2023 lalu, kali ini TNI AU juga menggelar pentas budaya, berupa pertunjukan kolaborasi wayang kulit, wayang orang dan ketoprak dalam satu alur cerita dan satu rangkaian pementasan.
Pertunjukan gelar budaya tersebut dilaksanakan di Kesatrian Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta, Sabtu malam, 6 Mei 2023 tersebut, makin unik dengan hadirnya dalang dari perwira TNI AU dan Purnawirawan Perwira Tinggi (Pati) TNI AU. Keduanya adalah Kolonel Pnb Urip Widodo dan Marsdya TNI (Purn) FB. Bambang Sulistyo.
Gelar budaya kolaborasi wayang – ketoprak yang juga dihadiri Kepala Staf TNI AU (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., CSFA, dan Ketum PIA Ardhya Garini Ny. Inong Fadjar Prasetyo, membawakan cerita dengan lakon Gatotkaca Lahir.
Kasau dalam sambutannya mengatakan malam gelar budaya tersebut dalam rangka peringatan HUT TNI AU Ke 77.
“Selaku Kasau, saya mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Vero Yudo Margono, hadirin, tamu undangan sekalian,” ucapnya.
Kasau menegaskan Kesatrian AAU adalah tempat bersejarah lahirnya TNI AU.
Malam pentas budaya tersebut lanjut Kasau tidak hanya sebagai momentum untuk memperingati hari yang TNI AU yang ke-77 tapi menjadi kesempatan emas sebagai TNI AU untuk turut berperan serta dalam melestarikan budaya nusantara yang tersajikan dalam bentuk kolaborasi seni tradisional wayang kulit, wayang orang dan ketoprak.
“Lakon Gatotkaca lahir yang ditampilkan merupakan salah satu cerita epik yang menggambarkan keberanian, kekuatan dan dedikasi seorang ksatria bernama Gatotkaca, dalam semangat keperwiraan dan profesionalisme yang menjadi ciri khas TNI AU,” ungkapnya.
TNI AU bertugas sebagai pengawal dirgantara juga berkomitmen untuk menjaga kedaulatan negara, inilah kisah dengan pesan moral.
“TNI AU berdedikasi pada masyarakat dalam melestarikan budaya nasional dan kearifan lokal yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia, acara ini adalah aktualisasi komunikasi sosial TNI AU kepada masyarakat,” tegasnya.
Kasau berharap acara budaya tersebut semakin membangkitkan rasa cinta terhadap budaya nasional.
“Semoga kita memperoleh inspirasi dari kearifan yang terpancar dari acara ini sekaligus dapat mengambil pesan dan mengaplikasikan nilai moralnya dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara,” bebernya.
Kasau mengucapkan terima kasih kepada Ibu Vero Yudo Margono dan kepada para pejabat pusat, segenap lapisan masyarakat yang telah berkenan hadir.
“Apresiasi juga kita sampaikan kepada para pemain wayang, para artis dan seniman, serta seluruh tim dan panitia yang telah mempersiapkan gelaran budaya dengan penuh dedikasi,” tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, S.Sos mengatakan, cerita Gatotkaca lahir dipilih, karena relevan dengan momentum lahirnya TNI AU.
Dijelaskannya, dalam dunia pewayangan, Gatotkaca adalah tokoh dan kesatria yang mempunyai kemampuan terbang, sekaligus sebagai penjaga angkasa.
“Oleh karena itu lakon Gatotkaca Lahir, menjadi relevan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI AU, dimana juga akan digambarkan cerita keberanian kekuatan dan dedikasi seorang pejuang udara,” ujar Kadispenau.
Kadispenau menuturkan pementasan budaya, berupa kolaborasi wayang dan kethoprak dalam satu alur cerita, dapat disaksikan oleh masyarakat umum, baik datang langsung ke AAU, maupun melalui tayangan live streaming airmen TV.
“Pementasan ini juga mengandung pesan moral sebagai aktualisasi komunikasi sosial TNI AU dengan masyarakat dan mengangkat kearifan lokal,” ulasnya.
Para pemain wayang orang dan kethoprak mayoritas juga diperankan oleh prajurit TNI AU yang berkolaborasi dengan para seniman wayang orang dan karawitan di Yogyakarta.
“Ini menjadi gambaran bahwa TNI AU selama ini juga peduli dengan pengembangan dan berkreasi pada seni dan budaya,” terang Kadispenau.
Hadir pada acara tersebut, Kasum TNI Letjen TNI Bambang Isnawan, S.E., M.M., para pejabat utama TNI AU, Gubernur AAU, pejabat TNI – Polri Yogyakarta, pejabat Forkompimda DIY, komunitas wayang dan seni, serta tamu undangan lainnya. (Yulianto)
Komentar