Portalika.com [SOLO] – Pengurus National Paralympic Committee (NPC) Indonesia pada Jumat 13 September 2024 siang menggelar tasyakuran di Kantor NPC Indonesia, Pucangsawit, Jebres, Solo, Jateng. Hal itu dilakukan terkait keberhasilan tim Indonesia menorehkan sejarah baru yang penting di Paralimpiade Paris 2024.
“Kita mendapat 1 emas, 8 perak dan 5 perunggu. Ini melebihi target yang dipatok yaitu 1 emas 2 perak dan 3 perunggu. Kontingen Indonesia juga berhasil mencatat pecah rekor yaitu Kharisma Evitiarani di nomor para atletik women 100 m T42 dengan catatan waktu 14,26 detik yang memecahkan rekor dunia. Sapto Yogo Purnomo pada nomor atletik men 100 m T37 mencatat waktu 11,26 detik juga berhasil memecahkan rekor Asia,” ujar Wakil Sekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto saat konferensi pers di Kantor NPC Indonesia, Pucangsawit, Jebres, Solo, Jateng, Jumat siang.
Menurut dia tim Paralimpiade Indonesia yang pulang tanggal 9 September 2024 dierima Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta. Di Paralimpiade Paris Indonesia mengirimkan jumlah atlet terbanyak sepanjang sejarah yaitu 35 atlet.
Baca juga: Presiden Joko Widodo Apresiasi Keberhasilan Membuat Sejarah Baru di Paralimpiade 2024
Selain itu Indonesia juga mengirimkan perwakilan dengan jumlah cabang olahraga (Cabor) terbanyak sepanjang sejarah Indonesia yaitu 10 Cabor. Dengan raihan total 14 medali ini dinilai merupakan capaian terbanyak sepanjang sejarah Indonesia mengikuti Paralimpiade.
Dia menjelaskan rasio jumlah atlet Indonesia pada Paralimpiade 2024 Paris dengan jumlah medali merupakan rasio tertinggi. Jadi rasionya adalah 0,4, artinya setiap 2,5 atlet berkontribusi pada perolehan medali.
Cabor yang menghasilkan medali ada tiga yaitu Para Badminton dengan delapan medali, satu emas, empat perak dan tiga perungggu. Cabor Boccia meraih empat medali dua perak dan dua perunggu dan Atletik memperoleh dua medali yaitu dua perak.
“Dari 9 atlet para badminton yang kita kirim semuanya berhasil membawa pulang mendali. Tim Boccia yang baru saja dikirim dan baru saja lolos Paralimpik dengan empat atlet semuanya mendapat medali,” papar dia.
Pada nomor atletik 200 m T37 Sapto juga meraih catatan terbaik pribadinya. Kemudian atlet para panahan Kolidin berhasil mencatat skor terbaik pribadi dengan skor 647.
Secara keseluruhan, kata dia, tren pencapaian prestasi Indonesia dalam Paralimpiade Games khususnya Paralimpiade Paris 2024 sangat positif. Dengan pertumbuhan signifikan di setiap aspek mulai dari jumlah atlet, peningkatan keikutsertaan Cabor dan nomor yang diikuti.
Selain itu ada peningkatan perolehan medali dan semakin tingginya rasio jumlah atlet terhadap raihan medali dan catatan rekor yang dibuat oleh atlet-atlet Indonesia.
Modal Menuju Los Angeles
Sementara itu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora RI), Dito Ariotedjo, dalam acara penyambutan kontingen Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Selasa, 10 September 2024 sore mengatakan, raihan 14 medali emas merupakan yang terbanyak dalam keikutsertaan Indonesia di Paralimpiade.
Pada Paralimpiade Tokyo 2020 lalu, Indonesia meraih dua emas, tiga perak dan empat perunggu.
“Alhamdulillah, apa yang kita sampaikan saat acara pengukuhan dan pelepasan untuk mengukir sejarah, sekarang teman-teman membuktikan bisa mengukir sejarah di Paralimpiade 2024,” kata dia seperti dikutip dari informasi Humas NPC Indonesia.
“Saya atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih sudah mengukir sejarah, menorehkan prestasi dan yang paling penting kalian sudah menjadi inspirasi, khususnya bagi generasi muda dan seluruh masyarakat Indonesia, bahwa ketika kita punya semangat, kita masih bisa,” ujar dia.
Dito berharap raihan 14 medali ini menjadi semangat bagi kontingen Indonesia menuju Paralimpiade 2028 Los Angeles, Amerika Serikat. Dia optimistis Indonesia bisa membuat sejarah baru di Los Angeles.
Dia juga berharap deretan cabang olahraga yang belum meraih medali pada Paralimpiade 2028 bisa dipoles lagi. Guna mewujudkan hal itu para atlet bisa digembleng di Paralympic Training Center di Delingan, kabupaten Karanganyar, Jateng.
“Training Center di Karanganyar baru terlihat bentuknya, tetapi semangatnya sudah berbuah prestasi. Apalagi menuju 2028, training center sudah dipakai, jadi saya rasa bukan hal yang mustahil lagi. Saya yakin kedepan prestasi Paralimpiade kita bisa lebih besar dan lebih masif lagi,” papar Dito.
Boccia Buat Kejutan
Di bagian lain Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun mengungkapkan cabor Boccia menjadi salah satu cabor yang membuat kejutan pada Paralimpiade 2024.
Gischa Zayana, Muhammad Afrizal Syafa, Felix Ardi Yudha dan Muhammad Bintang Satria Herlangga bisa mempersembahkan dua perak dan dua perunggu dalam debutnya di Paralimpiade.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Menpora karena selalu mengizinkan Boccia untuk mengikuti single event guna mencari poin agar bisa masuk Paralimpiade dan akhirnya sekarang berbuah medali. Itu hal yang luar biasa,” kata dia.
Chef de Mission (CdM), Reda Manthovani menambahkan keberhasilan Boccia bisa menjadi inspirasi bagi cabang olahraga lain untuk mengejar tiket lolos ke Paralimpiade 2028. Dia berharap ada banyak atlet dari berbagai cabor yang rutin diberi kesempatan untuk mengikuti event internasional.
“Dengan banyaknya atlet yang meraih medali, harapannya atlet-atlet lain juga bisa try out untuk mendapatkan poin yang lebih banyak dan dikembangkan lagi,” ungkap dia. (Iskandar)
Daftar atlet peraih medali emas:
1. Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila (bulutangkis ganda campuran SL3-SU5)
Peraih medali perak:
1. Sapto Yogo Purnomo (atletik 100m T37 putra).
2. Karisma Evi Tiarani (atletik 100m T63 putri).
3. Muhammad Bintang Herlangga (boccia tunggal putra BC2).
4. Felix Ardi Yudha, Gischa Zayana, Muhamad Afrizal Syafa (boccia beregu campuran BC1-BC2).
5. Qonitah Ikhtiar Syakuroh (bulutangkis tunggal putri SL3).
6. Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah (bulutangkis ganda campuran SL3-SU5).
7. Leani Ratri Oktila (bulutangkis tunggal putri SL4).
8. Suryo Nugroho (bulutangkis tunggal putra SU5).
Peraih medali perunggu
1. Gischa Zayana (boccia tunggal putri BC2).
2. Muhamad Afrizal Syafa (boccia tunggal putra BC1).
3. Subhan/Rina Marlina (bulutangkis ganda campuran SH6).
4. Dheva Anrimusthi (bulutangkis tunggal putra SU5).
5. Fredy Setiawan (bulutangkis tunggal putra SL4). (Iskandar)
Komentar