Portalika.com [BOYOLALI] – Mahasiswa Unisri peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) memberikan pelatihan pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah kepada ibu-ibu PKK di Desa Babadan. Kegiatan itu fokus pada dua aspek penting, yaitu pengurangan limbah dan peningkatan pendapatan masyarakat.
Siwi Dyah Ayu Sukmawati dan tim KKN-nya memulai langkah-langkah untuk mengimplementasikan program tersebut. Siwi menjelaskan minyak jelantah, sering kali dianggap sebagai limbah rumah tangga yang merugikan namun dapat diubah menjadi sumber keindahan dan kesehatan melalui proses pembuatan lilin aroma terapi.
Lilin aroma terapi, ujarnya, merupakan produk yang semakin populer dalam masyarakat modern, karena memiliki manfaat relaksasi dan kesejahteraan yang dapat meningkatkan kualitas hidup.
Baca juga: Menata Waktu Di Usia Dini Bersama Siswa SDN Gunung
“Penggunaan minyak jelantah sebagai bahan dasar dalam pembuatan lilin aroma terapi tidak hanya berkontribusi pada pengurangan limbah, tetapi juga membantu mengurangi ketergantungan terhadap bahan-bahan kimia sintetis yang berpotensi merugikan lingkungan dan kesehatan manusia,” ujarnya.
Siwi dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan mengedukasi ibu-ibu PKK Di Desa Babadan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali. Sekadar diketahui, minyak jelantah merupakan minyak sisa dari proses memasak, sering kali dianggap sebagai limbah yang sulit diurus.
Banyak orang tidak menyadari bahwa minyak jelantah yang dibuang secara sembarangan dapat mencemari lingkungan dan mengganggu sistem pembuangan air. Namun, dengan teknologi dan kreativitas yang tepat, minyak jelantah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan lilin aroma terapi.
Bagaimana caranya? Mahasiswi itu menerangkan bahwa alat dan bahan yang disiapkan seperti panci dan kompor, timbangan, gelas kaca bekas untuk wadah lilin. Kemudian tali kenur atau sumbu lilin, sndok untuk mengaduk, minyak jelantah namun saring terlebih dahulu, parafin, crayon bekas untuk pewarna lilin dan minyak aroma terapi.
Cara membuatnya, minyak jelantah dimasukkan ke dalam panci lalu panaskan sebentar diatas kompor sambil sesekali diaduk. Setelah minyak cukup panas masukan bubuk lilin bekas atau parafin ke dalam panci, aduk hingga minyak dan parafin menyatu.
Kemudian masukkan crayon bekas ke dalam panci dan tunggu hingga crayon meleleh dan menyatu dengan minyak dan parafin. Lalu masukan beberapa tetes aroma terapi ke dalam panci sampai aromanya tercium lalu aduk sebentar sampai tercampur rata. Setelah itu matikan kompor.
Celupkan sumbu atau tali kenur ke dalam cairan lilin tersebut. Lalu letakan sumbu tersebut di atas gelas kaca. Tuang cairan lilin ke dalam gelas kaca dan tunggu hingga lilin memadat.
“Pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah merupakan contoh nyata bagaimana limbah rumah tangga dapat diubah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai,” ujarnya.
Menurutnya, lilin aroma terapi tidak hanya memberikan manfaat kesehatan dan relaksasi, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan limbah dan perlindungan lingkungan. ‘Inovasi seperti ini mengajarkan kita tentang pentingnya kreativitas dan pemikiran berkelanjutan dalam pengelolaan limbah dan produksi barang konsumsi,” tandasnya. (Heris)
Komentar