Portalika.com [TRENGGALEK, JAWA TIMUR] – Hari pertama Safari Ramadan 1445 H, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifun bersama jajaran Forkopimda meninjau beberapa infrastruktur di Kecamatan Munjungan.
Pertama akses jalan menuju Pantai Blado yang dilakukan pengerasan. Akses masuk menuju pantai yang menjadi pusat aktivitas masyarakat di Kecamatan Munjungan itu terlihat cukup lebar meskipun belum selesai 100%, dikarenakan keterbatasan anggaran yang dimiliki.
Infrastruktur itu menjadi salah satu atensi, karena akses jalan ini dipersiapkan untuk menyambut libur panjang lebaran. “Agenda hari ini saya bersama seluruh forkopimda mengadakan Safari Ramadan. Kebetulan hari pertama di Kecamatan Munjungan khususnya di Desa Bendoroto, cuma sebelumnya kita mengawali Safari Ramadan kita melakukan Safari Infrastruktur,” ucap Mas Ipin, Jumat, 15 Maret 2024.
Karena mendekati lebaran, sambung salah satu Wakil Ketua APKASI itu menambahkan,”akan ada arus wisata libur lebaran yang cukup tinggi. Memang anggaran kita sangat terbatas, tapi kita coba maksimalkan. Salah satunya kalau di Munjungan, pusat aktivitasnya di Pantai Blado. Jadi di Pantai Blado ini kita ada pengerasan meskipun belum 100%, tapi sudah lumayan, dengan anggaran sekitar kurang lebih Rp400 hingga 500-an juta,” jelasnya.
Beberapa infrastruktur besar yang juga sekarang sedang dipersiapankan, ada jembatan di Gembes, sekitar Rp1,9 miliar. Tapi di Munjungan secara keseluruhan nanti akan ada fokus realokasi anggaran sekitar Rp35 miliar. Itu nanti akan kita fokuskan untuk pengadaan lahan di JLS yang menghubungkan antara Prigi sampai Munjungan.
“Alhamdulillah provinsi juga menyambut baik. Nanti provinsi mungkin juga akan membantu kita untuk membiayai infrastruktur lain untuk mengganti duit yang digunakan untuk beli tanah itu. Jadi semampu kita, kita upayakan yang kita punya kita maksimalkan,” katanya.
Bupati mengakui lebaran ini pihaknya mempersiapkan emergency sekitar Rp5 miliar. Karena tersedot banyak untuk anggaran Pilkada, tapi alhamdulillah Pilkadanya lancar. Semoga nanti kekurangan-kekurangan kita di perubahan anggaran dan juga di tahun 2025 semoga fiskal kita lebih bagus lagi. Dari pusat dan juga provinsi juga bisa lebih maksimal.
Ditanya mengenai JLS, kepala daerah itu menambahkan “JLS kita masih kurang ruas yang di Munjungan. Mulai Prigi-Munjungan sampai ke Panggul. Memang untuk pembebasan lahan kurang lebih kita butuh anggaran sekitar Rp200-an miliar. Masih cukup besar, cuman kita prioritaskan dulu yang Prigi-Munjungan. Karena ini kebanyakan kawasan hutan IPPKH-nya sudah kita usulkan. Tinggal yang pengadaan lahan masyarakatnya kurang lebih Rp35 miliar, kita anggarkan,” imbuhnya.
“Kemarin Pak Sekda, TAPD sudah bersama Bappeda sudah melakukan pergeseran infrastruktur. Yang seharusnya untuk membangun infrastruktur itu kita geser dulu, sementara untuk pengadaan lahan. Karena ini juga kolaborasi dengan pemerintah pusat, tapi ini nanti pemerintah provinsi juga akan membantu beberapa infrastruktur,” tandas Mas Ipin. (Rudi Sukamto)
Komentar