Portalika.com [SOLO] – Lantunan lagu Pasti Jadi karya Ari Goenarso (Ari Goen) diciptakan untuk menyambut kehadiran calon Walikota Solo, Respati Ardi saat acara Deklarasi Relawan GPJ dan perkenalan Respati Ardi di Posko Gasken Pasti Jadi (GPJ), Jajar, Solo, Minggu, 22 September 2024.
Lagu Pasti Jadi, dengan genre musik rock karya Ari Goen tersebut menceritakan tentang pemimpin muda yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi anak muda untuk berani dan membawa inovasi keberlanjutan.
“Lagu ini menceritakan tentang pemimpin muda, menginspirasi anak muda, Solo lebih berkembang dalam hal apapun terutama di kesehatan, pendidikan juga ke depan seni dan budaya,” ungkap Ari Goen usai menyanyikan lagu Pasti Jadi.
Baca juga: Respati Terima Masukan Dari Warga Jajar: Zonasi, PKH Dan Program Posyandu Jadi Sorotan
Saat diberikan kesempatan untuk memperkenalkan diri, Respati Ardi menyampaikan bahwa dirinya berpasangan dengan Astrid Widayani, maju menjadi calon walikota dan wakil walikota Solo 2025-2030.
“Respati-Astrid mempunyai visi-misi yang utama adalah pendidikan dan kesehatan. Kalau kemarin pemimpin muda itu Mas Gibran sudah membangun yang luar biasa membangun 17 titik prioritas hingga 25 titik prioritas yang saat ini telah ada,” kata Respati.
Kepada ratusan warga Jajar dan sekitarnya yang hadir, Respati juga menyampaikan, untuk program-progam bantuan dari pemerintah yang sudah diterima masyarakat, pasangan Respati-Astrid akan tetap dilanjutkan.
“Terkait PKH, RTLH, Bansos dan lain-lain, Respati-Astrid bertugas melanjutkan bantuan-bantuan itu,“ lanjut dia.
Dalam kesempatan tersebut, Respati juga menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja di Kota Solo beberapa waktu lalu.
“Dua hari yang lalu, saya bertemu langsung dengan Bapak Presiden Joko Widodo. Dan beliau menyampaikan pesan seperti ini, sampaikan salam saya untuk masyarakat Kota Surakarta, sampaikan salam saya untuk masyarakat Kota Surakarta, sampaikan salam saya untuk masyarakat Kota Surakarta,“ ungkap Respati.
Saat sesi tanya jawab, Sadimo, warga setempat, menanyakan tentang Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang digunakan saat opname namun ada pembatasan rawat inap.
“Masalah KIS, saat ini KIS itu sembuh tidak sembuh pulang. Jadi tolong itu diusahakan jangan empat hari Pak, paling tidak diberi lebih Pak. Paling tidak sampai rumah bisa setengah sembuh lah,” usul seorang warga Jajar bernama Sadimo.
“KIS adalah program khusus dari program nasional, tentunya menjadi program perhatian khusus. Ke depan, jika saya diberikan amanah, akan ada perhatian khusus terkait distribusi KIS,” jelas Respati.
Selain membahas masalah KIS, PKH, RTLH, Bansos, forum anak juga sejumlah permasalahan lainnya yang terjadi di lingkungan warta setempat. (Ariyanto/*)
Komentar