Deklarasi Dan Sosialisasi Pembubaran Jemaah Islamiyah Serta Ikrar Kesetiaan Terhadap NKRI

banner 468x60

Portalika.com [SOLO] – Sebuah momentum bersejarah digelar hari ini di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Solo, dalam acara puncak deklarasi dan sosialisasi pembubaran organisasi Jemaah Islamiyah (JI) dan Ikrar Kesetiaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian panjang upaya pendekatan humanis yang dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri dalam membangun kesadaran ideologis para anggota Jemaah Islamiyah.

banner 300x250

Acara ini dihadiri oleh 1.200 eks anggota Jemaah Islamiyah secara langsung, sementara sekitar 6.800 lainnya mengikuti secara daring melalui platform zoom. Pada deklarasi ini, Jemaah Islamiyah, organisasi yang telah berdiri sejak tahun 1993, secara resmi menyatakan pembubaran diri atas kesadaran penuh, berdasarkan ilmu dan dalil-dalil syar’i.

Baca juga: Ponorogo Banjir, Ini Pesan Menteri LH Ke Bupati Dalam Kurun Lima Tahun Ke Depan

Keputusan ini menjadi tonggak bersejarah, karena merupakan pembubaran organisasi radikal-teroris secara sukarela yang pertama kali terjadi di dunia.

Keberhasilan Pendekatan Humanis
Kepala Densus 88 Antiteror Polri, Irjen Pol Sentot Prasetyo, menyampaikan keberhasilan pembubaran ini merupakan hasil pendekatan dialogis, persuasif dan edukatif.

Portalika.com/Ariyanto

“Pendekatan humanis ini mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan kesadaran kolektif, yang terbukti lebih efektif dalam meredam ideologi radikal daripada pendekatan represif,” ujar Sentot.

Lebih lanjut ia menekankan pendekatan ini adalah model unik yang hanya diterapkan di Indonesia dan menjadi bukti bahwa kekerasan tidak bisa dilawan dengan kekerasan pula. Para tokoh Jemaah Islamiyah yang hadir secara daring, termasuk Ustaz Abu Rusydan dan Ustaz Para Wijayanto, menyatakan dengan jelas bahwa pembubaran organisasi ini didorong oleh refleksi mendalam terhadap perjalanan ideologi mereka dan pentingnya kembali kepada NKRI untuk berkontribusi dalam membangun bangsa.

Bukti Keseriusan Jemaah Islamiyah
Dalam acara ini, eks anggota Jemaah Islamiyah juga menunjukkan bukti nyata dari komitmen mereka untuk meninggalkan masa lalu yang kelam.

Selain ikrar kesetiaan kepada NKRI, mereka juga telah, membuka akses 92 pondok pesantren yang sebelumnya terafiliasi dengan Jemaah Islamiyah untuk dievaluasi oleh Kementerian Agama.

Kedua, menyerahkan berbagai alat dan senjata, termasuk senjata api, puluhan kg bahan peledak, dan berbagai logistik lainnya. Ketiga, berpartisipasi dalam program pemberdayaan ekonomi, seperti pelatihan servis AC dan pembentukan kelompok tani di Subang, Jawa Barat, bekerja sama dengan berbagai kementerian dan sektor swasta.

Peluncuran Buku “JI: The Untold Story”
Sebagai bagian dari kegiatan ini, Irjen Pol Sentot Prasetyo juga meluncurkan buku terbaru berjudul “JI: The Untold Story – Perjalanan Kisah Jemaah Islamiyah.” (penerbit Elex Gramedia, beredar 2025).

Buku ini berisi informasi penting dan mendalam mengenai sejarah, ideologi, serta transformasi organisasi Jemaah Islamiyah. Diharapkan buku ini menjadi bahan refleksi dan pembelajaran bagi bangsa Indonesia dan dunia tentang pentingnya pendekatan damai dalam menghadapi radikalisme.

Acara ini menegaskan Indonesia siap menyambut kembalinya eks anggota Jemaah Islamiyah sebagai bagian dari masyarakat yang produktif. Dukungan dari pemerintah, sektor swasta dan masyarakat diharapkan dapat mempercepat proses reintegrasi sosial mereka, demi mewujudkan bangsa yang lebih damai, bersatu dan maju. (Ariyanto)

Komentar