Mendikdasmen Ingatkan Walikota Solo Terpilih, Untuk Dekat Dengan Rakyat

Tabligh Akbar

banner 468x60

Portalika.com [SOLO] – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti bertemu dengan Walikota Solo, Jateng terpilih, Respati Achmad Ardianto kali pertama. Selain memberi selamat dia juga mengingatkan menjadi pemimpin tidak boleh berjarak terlalu jauh dengan rakyat.

“Selamat kepada walikota terpilih yang masih kinyis-kinyis. Ini mumpung ada walikota baru saya ingatkan dari awal. Pemimpin itu tidak boleh berjarak terlalu jauh. Biasa saja!” ujar Mu’ti saat memberi sambutan di Tabligh Akbar yang dihadiri ribuan pengunjung di area parkir Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Solo, Minggu, 8 Desember 2024.

banner 300x250

Hadir dalam acara itu antara lain Pimpinan Daerah Aisyiyah Surakarta, doktor Mahasri Shobahiya; Direktur PKU Surakarta dokter Mardiyatmo, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof Dr Sofyan Anif dan undangan lainnya.

Baca juga: Antisipasi Pelecehan Seksual, Unisri Kampanyekan Cerdas Bermedsos Di SMA Muhammadiyah 3 Sukoharjo

Mu’ti berharap Respati mau meneladani ulama besar pendiri Muhammadiyah, Kiai Ahmad Dahlan yang telah memberi contoh kesederhanaan. Ahmad Dahlan dinilai sebagai pemimpin yang elite dan mempunyai gelar Raden Ngabehi tetap bersahaja.

Bahkan, ungkap Mu’ti, dari silsilah keluarga Ahmad Dahlan termasuk dzurriyah Nabi Muhammad SAW, tapi tetap mau bergaul dengan siapa saja. Dalam bergaul Ahmad Dahlan juga dinilai tidak pernah memilih dengan siapa.

Lebih lanjut Mu’ti berharap Walikota Solo terpilih yang masih muda ini setelah dilantik bisa memajukan Kota Surakarta. “Ini aminnya kok kenceng berarti banyak pendukungnya,” papar Mu’ti berkelakar dan tertawa ketika para hadirin secara bersama-sama banyak mengamini harapan Mu’ti.

Mu’ti juga mengingatkan kepada Respati termasuk dirinya yang menjadi Mendikdasmen agar tidak sombong. Karena menyitir keyakinan umat Islam bahwa pada dasarnya pemimpin atau manusia berasal dari tanah sehingga dilarang membuat kerusakan di muka bumi.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti memberi sambutan pada Tabligh Akbar di area parkir Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Solo, Minggu, 8 Desember 2024. (Portalika.com/Iskandar)

Dia setuju dengan Muhammad As’ad– yang orang tuanya rahib Yahudi namun kemudian masuk Islam—dengan keras menolak perilaku korup. Karena korupsi dianggap merusak dan menghancurkan.

“Dia menerjemahkan Quran dalam Bahasa Inggris berjudul The Message of The Quran. Di situ dia menyerukan agar umat manusia tidak korupsi,” tegas dia.

Terkait itu dia mendukung pemerintahan Prabowo yang siap membangun pemerintahan yang bersih, jauh dari korupsi. Karena kalau korupsi merajalela, manusia dan negara tidak akan makmur.

Dia berpendapat tidak ada bangsa yang makmur kalau korupsinya merajalela.
Menurut dia suatu negara akan menjadi negara makmur dan kuat kalau penduduknya banyak dan ramai kalau ekonomi warganya sejahtera. Pasar ramai dengan orang bertransaksi dan lancar.

Menyitir Surat Quraisy, Mu’ti mengatakan kalau suatu negara masyarakatnya terbebas dari kelaparan dan orang merasa aman ke manapun mereka pergi maka negara itu makmur.

Dibawa Kabur Keluar Negeri
Pada bagian lain Mu’ti mengutarakan sebenarnya kekayaan alam Indonesia melimpah, namun belum semuanya bisa dikelola bangsa Indonesia sendiri.

Kata Presiden banyak kekayaan alam Indonesia dibawa kabur keluar negeri. Sehingga yang di dalam negeri sampai tidak kebagian.

“Beliau ingin mengembalikan semua itu ke Indonesia atau istilah lain hilirisasi. Semua kita olah sendiri dan kita gunakan sendiri,” papar Mu’ti.

Hal lain yang menjadi konsern pemerintah adalah soal hak pendidikan bagi seluruh masyarakat secara adil. Oleh sebab itu jika ada orang yang tidak bisa sekolah karena tidak mempunyai uang itu namanya tidak adil.

“Kalau tidak bisa sekolah karena keadaan fisiknya itu namanya tidak adil. Kalau masih ada diskriminasi termasuk diskriminasi dalam pendidikan yang menjadi tugas saya itu berarti saya belum menegakkan keadilan dalam dunia pendidikan,” kata Mu’ti.

Karena itu dia mempunyai visi pendidikan bermutu untuk semua. “Tidak boleh orang tidak sekolah karena miskin, tempatnya jauh dari sekolah, tidak boleh orang tidak sekolah karena fisiknya,” tandas dia. (Iskandar)

Komentar