Portalika.com [GILI TRAWANGAN, NTB] – Guna mendukung pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi di Indonesia, khususnya di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat, Kementerian PUPR membangun sejumlah sarana hunian pariwisata (Sarhunta) untuk masyarakat lokal. Sarhunta dengan berbagai fasilitas pendukung tersebut juga bisa menjadi homestay para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Salah seorang warga lokal, Fitriatin Nissa, 25, menyatakan, dirinya mendapatkan bantuan Sarhunta karena kerusakan akibat gempa bumi beberapa waktu lalu. Setelah mendapatkan sosialisasi dan pendampingan dari Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Nusa Tenggara I Ditjen Perumahan, dirinya bersama sejumlah tetangga lainnya ditingkatkan kualitas rumahnya dan di bedah menjadi hunian plus homestay.
“Bantuan Sarhunta ini, membantu kami sebagai warga lokal di Gili Trawangan. Selain rumahnya menjadi lebih bagus dan kokoh, kami juga bisa membuka usaha sebagai pemilik homestay,” ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatannya, Minggu, 9 Juli 2023.
Baca juga: JLS Dibuka, Ayo Berwisata Ke Trenggalek. Ada 3 Pantai Menarik Dan Eksotis
Saat ini, dia yang tinggal bersama suami dan anaknya mengaku nyaman dan berbeda dibandingkan kondisi rumahnya dulu. Atap, lantai dan dinding rumahnya menjadi lebih baik dan berkualitas sehingga lebih layak huni.
“Untuk homestay yang ada lokasinya menjadi satu dengan rumah kami cuma posisinya ada disamping sehingga wisatawan yang datang punya privasi. Fasilitasnya juga sudah lengkap ada kasur, lemari kecil, kamar mandi dan peralatan mandi namun belum ada pendingin ruangan,” katanya.
Warga Gili Trawangan lainnya, M Rajab, 51, menyatakan, program Sarhunta ini sangat membantu masyarakat lokal untuk meningkatkan perekonomiannya melalui usaha homestay. Dirinya bersama penerima Sarhunta lainnya berharap program tersebut dilanjutkan dan bisa didukung Kementerian Pariwisata karena sektor wisata di Gili Trawangan terus menggeliat dan berangsur-angsur pulih.
“Saat ini banyak wisatawan lokal maupun mancanegara mulai menginap di Gili Trawangan. Selain bangunan rumah dari Kementerian PUPR, kami berharap Kementerian Pariwisata juga bisa mengkoordinir pemilik Sarhunta agar bisa mendapat akses promosi ke wisatawan sehingga mereka bisa menginap di homestay kami karena beaya menginapnya terjangkau mulai Rp300.000 hingga Rp500.000,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Ir M Hidayat MM didampingi Kepala Balai P2P Nusa Tenggara I, I Wayan Suardana menjelaskan, bantuan Sarhunta ini disalurkan Kementerian PUPR di sejumlah kawasan wisata guna membantu masyarakat untuk memiliki hunian layak sekaligus membuka usaha homestay. Desain rumah masyarakat yang dibedah juga menggunakan arsitek yang menunjukkan kearifan lokal sehingga menarik wisatawan yang datang.
Dari data yang dihimpun dari Balai P2P Nusa Tenggara I Direktorat Jenderal Perumahan, sebanyak 98 Sarhunta dibangun di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB. Desa tersebut memiliki keunikan karena terdiri dari tiga pulau kecil yang terbagi dalam tiga dusun yakni Dusun Gili Trawangan, Dusun Gili Meno dan Dusun Gili Air.
Gili Trawangan merupakan pulau yang terbesar di Desa Gili Indah dan menjadi salah satu kawasan strategis provinsi dan memiliki populasi 2.089 jiwa dan menjadi destinasi wisata yang cukup menarik wisatawan. Kementerian PUPR menyalurkan sebanyak 19 Sarhunta di Gili Trawangan kepada masyarakat lokal yang terdiri dari 18 bangunan baru dan satu unit peningkatan kualitas rumah.
“Bantuan Sarhunta ini merupakan stimulan karena warga juga harus ikut berswadaya dalam proses pembangunannya. Kami harap Sarhunta ini bisa lebih mensejahterakan masyarakat dan mendorong sektor wisata di Indonesia,” ujarnya. (Suryono)
Komentar