Portalika.com [WONOGIRI] – Pulang ke kampung halaman di Wonogiri belum lengkap tanpa membawa buah tangan khas daerah. Salah satu daerah yang banyak didatangi oleh para perantau dari Jakarta maupun dari luar Jawa adalah Wonogiri, Jawa Tengah.
Selama libur Lebaran, banyak perantau kembali ke Wonogiri untuk berkumpul bersama keluarga. Kabupaten Wonogiri dengan geografis pegunungannya, pohon jambu mete dapat tumbuh dengan baik. Membawa manfaat yang begitu nyata bagi masyarakat Wonogiri pada khususnya juga bagi semua pada umumnya.
Sejak dulu, kacang mete Wonogiri dikenal memiliki kualitas unggul dan cita rasa khas. Pohon jambu mete yang unggul menghasilkan biji mete berkualitas, dengan olahan tradisional tanpa bahan pengawet juga cita rasa yang khas, menghadirkan kacang mete asli Wonogiri mampu bersaing di pasar nasional maupun mancanegara.
Baca juga: Mangkunegoro X Minta Modernisasi Kota Solo Tetap Merawat Kekayaan Tradisi
Iklim yang mendukung sehingga hasil produksi melimpah. Kacang mete merupakan oleh-oleh favorit yang kerap jadi buruan para pemudik. Tak heran jika penjualan kacang mete selama libur Lebaran selalu meningkat.
Sutarman, pedagang mete asal Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah mengatakan, selama bulan Ramadan sampai Lebaran lalu, penjualan kacang mete di tokonya meningkat dua kali lipat.
“Dibilang naik, ya, ada peningkatan penjualan, Alhamdulilah. Tiap tahun kalau pas Lebaran begini, penjualan pasti naik. Karena banyak pesanan dari yang mudik-mudik itu, buat oleh-oleh,” ungkap Sutarman.
Hal sama dilontarkan Umi, pedagang mete asal Kecamatan Jatisrono. Dia cerita, selama bulan Ramadan sampai Lebaran, ia kerap melayani pembelian kacang mete dalam jumlah puluhan kilogram untuk satu orang. Bahkan, selama libur Lebaran, gerai sederhana miliknya ini bisa menjual sampai 20-an ton kacang mete.
“Yang beli ya macam-macam, ada yang untuk dijual lagi, ada yang dikonsumsi sendiri sebagai suguhan. Ada juga yang beli buat oleh-oleh saudaranya. Kalau yang buat oleh-oleh saudaranya, biasanya sekali beli bisa sampai 10 kilo,” ujar Umi.
Sutarman maupun Umi sama-sama mengatakan jika mendekati Lebaran, harga kacang mete Wonogiri sering melambung tinggi. Satu kilogram kacang mete super yang telah masak dibanderol mulai Rp185.000 – Rp190.000.
Sedangkan untuk kacang mete mentah dengan kualitas super dibanderol Rp170.000 per kg. Dan untuk mete kualitas biasa yang sudah masak dihargai Rp175.000, sedangkan yang mentah Rp165.000 per kg.
Sutarman mengungkapkan, meski harga kacang mete Wonogiri dibanderol cukup tinggi, hampir Rp200.000 per kg, permintaannya masih banyak. Ia bilang, setiap tahun harga kacang mete pasti mengalami kenaikan, apalagi menjelang Lebaran. Namun uniknya, para pemudik masih banyak yang memburu kacang yang berasal dari pohon jambu monyet ini.
“Mungkin orang-orang itu sudah tidak peduli harga, yang penting bisa mengobati kangen sama mete Wonogiri. Saya juga heran, padahal harganya cukup mahal, tapi yang cari ya tetap banyak. Malah tiap tahun pasti ada peningkatan,” katanya.
Pasokan bahan baku seret, harga mete melambung saat Lebaran Menjelang libur Lebaran, biasanya harga kacang mete khas Wonogiri mulai merangkak naik. Sinyal kenaikan harganya terjadi sekitar sebulan menjelang Lebaran. Sutarman, pedagang mete asal Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah mengatakan, kenaikan harga kacang mete tiap tahunnya bisa mencapai 20%.
“Harga mete ini pasti naik tiap tahun. Kenaikan harganya, ya, pas bulan Ramadan itu, mendekati Lebaran. Rata-rata naiknya 10%, maksimal 20% tiap tahun. Apalagi, jika dibarengi kegagalan panen, kenaikan kian menukik,” ujarnya.
Ia mengatakan harga mete terus naik lantaran tanaman tersebut masih jadi komoditas primadona di Wonogiri. Kacang mete punya nilai ekonomi yang tinggi bagi masyarakat Wonogiri. Meski harga terus merangkak naik, permintaan masih terus berdatangan.
Untuk Kacang mete yang Umi jual ada beberapa variannya, seperti kacang mete original, kacang mete pedas, kacang mete wijen, kacang mete Thailand, kacang mete tepung, kacang mete madu, kacang mete asin, kacang mete keju. Banyaknya varian tersebut menambah ketertarikan konsumen untuk membelinya.
Tak hanya kacang metenya saja yang laku dijual, tetapi jambu mete nya juga bisa dijual. Saat musim Jambu mete, masyarakat sekitar mengolah jambu mete sebagai lauk pauk.
Pengolahan jambu mete tidak sembarangan agar getah nya hilang dan memiliki rasa yang enak yaitu dengan cara di kupas kulitnya kemudian di rendam dahulu menggunakan air. Setelah itu di tumbuk hingga merata lalu getah nya di peras hingga bersih tidak ada lagi getahnya, dan sudah siap untuk di jual.
Jambu mete ini biasanya di jual di tukang sayur dengan harga murah saja yaitu Rp2.000. Jambu mete ini biasanya di masak dengan olahan sayur rempah jambu, oseng jambu, dan rempah jambu yang digoreng. Rasanya jangan diragukan lagi, sangat lezat dan juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. (Lukman/*)
Komentar