Pembuatan Eco Enzyme, Membantu Kurangi Limbah Rumah Tangga Di Desa Pojok, Sukoharjo

banner 468x60

Portalika.com [SUKOHARJO] – Anggota Tim Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Iptek (PKM PI) Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama dosen pembimbing melalui pendanaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menggelar kegiatan pelatihan pembuatan Eco Enzyme sebagai upaya rekayasa sosial untuk mewujudkan ecopreneur dan green economy di Desa Pojok, Tawangsari, Sukoharjo, Rabu (6/9/2023).

Pemilihan Desa Pojok sebagai mitra program dilatar belakangi dengan eksistensi salah satu lembaga aktif masyarakat berupa bank sampah yang memerlukan inovasi baru. Tim yang terdiri dari dari empat anggota lain yaitu Fortuna Reza Ardila, Niko Dias Septa Pratama, Chesa Sadewa Eka Langga, dan Nadia Izzat.

banner 300x250

Tim PKM PI SV UNS bersama Rysca Indreswari, SPt, MSi, selaku dosen pembimbing berdiskusi dengan mitra program mengenai permasalahan berupa sisa sampah organik yang belum termanfaatkan. Inovasi pengolahan Eco Enzyme dirasa menjadi solusi yang tepat dari permasalahan yang ada pada mitra.

Baca juga: SV UNS Gandeng LPS, AAUI Dan PT Taspen Selenggarakan Kuliah Umum. Buat Mitigasi Agar Risiko Tidak Muncul

Pranita Halimatu Sa’diah selaku ketua Tim PKM-PI menyampaikan program ini dirancang sebagai bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dan mahasiswa sebagai agent of change turut berkolaborasi dalam upaya perubahan. Pelatihan bertujuan untuk mengembangkan potensi dari adanya bank sampah di Desa Pojok.

Portalika.com/Ist

Kegiatan pelatihan dihadiri Kepala Desa Pojok, Tukiman. Dia menyampaikan kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mengatasi limbah organik rumah tangga. Bahan yang digunakan juga sangat mudah dicari. Desa sebagai mitra akan mendukung penuh dalam proses keberjalanan program ini.

“Pelatihan diawali dengan sosialisasi program oleh ketua tim PKM PI, kemudian dilanjutkan dengan demo pembuatan Eco Enzyme. Tahapan yang dilakukan yaitu mencuci bersih bahan organik, mengukur komposisi air dengan gelas takar, mengukur berat bahan organik dan gula jawa dengan timbangan, kemudian menyatukan komposisi ke dalam galon bekas,” terang Tukiman.

Selain itu, Agustina Dyah Indriyani selaku Ketua Bank Sampah Beraksi menyampaikan olahan Eco Enzyme yang berasal dari sisa kulit buah dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti bahan pembersih yang telah ada. Pembuatannya yang mudah membuat Eco Enzyme dapat menjadi opsi pengganti bahan pembersih lain di pasaran.

Pelatihan pembuatan Eco Enzyme ini diharapkan mampu menjadi solusi guna mengurangi sisa sampah organik dengan pengolahan limbah menjadi produk cairan beraneka manfaat.

“Harapan setelah adanya kegiatan ini adalah tumbuhnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Pojok dalam pemanfaatan sampah terkhususnya sampah organik rumah tangga menjadi produk yang lebih bermanfaat dan multiguna,” ujar Rysca Indreswari, SPt, MSi, selaku Dosen Pembimbing tim PKM-PI SV UNS. (Trianto)

Komentar