Memahami Migrain: Gejala, Patofisiologi, dan Cara Menghadapinya

Menguak faktor penyebab dan pendekatan pengelolaan untuk penderita migrain

banner 468x60

Portalika.com [SURAKARTA] – Migrain, atau sakit kepala migrain, merupakan suatu kondisi kronik yang dialami oleh jutaan orang di seluruh dunia. Menurut International Headache Society, migrain ditandai dengan serangan sakit kepala episodik yang memiliki intensitas sedang hingga berat, berlangsung antara 4 hingga 72 jam. Sebagai masalah kesehatan yang signifikan, pemahaman yang lebih baik mengenai patofisiologi dan gejala migrain sangat penting bagi individu yang menderitanya.

Patofisiologi migrain melibatkan beberapa proses yang kompleks dalam tubuh. Salah satunya adalah dilatasi pembuluh darah di otak yang mengalami pemuaian, yang meningkatkan aliran darah dan memicu rasa sakit. Selain itu, perangsangan saraf yang bertanggung jawab untuk sensasi wajah dan aktivasi saraf nosiseptif turut berperan dalam menciptakan pengalaman nyeri yang sering dialami oleh penderita.

banner 300x250
Logo STIKES Nasional/ Foto: Dok.

Gejala migrain dapat dikelompokkan menjadi beberapa fase. Pada fase prodrom, penderita biasanya merasakan peringatan sebelum serangan, yang bisa berupa perubahan mood, perasaan tidak nyaman, sensasi bau atau rasa yang tidak biasa, serta otot yang tegang. Fase aura, yang terjadi sebelum sakit kepala, ditandai oleh gangguan visual. Ketika fase sakit kepala muncul, biasanya nyeri dirasakan di satu sisi kepala, dengan sensasi berdenyut disertai mual, muntah, serta sensitivitas terhadap cahaya dan suara. Setelah serangan, fase postdrome seringkali membuat penderita merasa tidak bisa makan dan sulit berkonsentrasi.

Baca juga: Cacingan: Waspadai Penyakit Infeksi yang Mengganggu Kesehatan Anda

Menghadapi migrain memerlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk identifikasi pemicu, manajemen stres, serta pengobatan yang sesuai. Meskipun migrain mungkin sulit dihindari sepenuhnya, pemahaman yang lebih dalam tentang gejala dan patofisiologinya dapat membantu penderita mengelola kondisi ini dengan lebih baik.

Penulis: SITI NURUL LAILA, STIKESNAS SURAKARTA
Editor : Tri Wahyudi

Komentar